Lingkungan Kerja Toxic Berbahaya Bagi Kesehehatan Mental, Ini Jalan Keluarnya!
Jateng – Lingkungan kerja yang sehat mempengaruhi produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Namun sayangnya, tidak semua tempat kerja mampu menyediakan atmosfer yang positif untuk karyawannya.
Lingkungan kerja yang "toxic" atau beracun menjadi ancaman serius yang sering diabaikan, padahal dampaknya terhadap kesehatan mental sangat besar.
Suatu tempat kerja bisa dikatakan toxic apabila terdapat unsur-unsur yang tidak menguntungkan seperti adanya rekan kerja atau atasan yang memiliki perilaku narsistik, kepemimpinan yang ofensif atau agresif, adanya unsur pelecehan, perundungan, perilaku mengancam dari manajer dan rekan kerja.
Melansir dari Heathline, tempat kerja yang toxic bisa menjadi sumber tekanan psikologis yang signifikan bagi karyawan dan dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan yang tinggi.
Menurut Survei Pekerjaan di Amerika 2024 dari American Psychological Association, keselamatan psikologis di tempat kerja berkorelasi dengan kepuasan kerja.
Lingkungan kerja yang toxic menyebabkan karyawan tidak bahagia, menurunkan produktivitas, menghambat kreativitas dan inovasi, dan mengakibatkan intensitas pergantian karyawan yang tinggi.
Menurut laporan MIT Sloan Management Review baru-baru ini, budaya tempat kerja yang toxic lebih banyak menyebabkan karyawan berhenti dari pekerjaannya meskipun gajinya tinggi.
Adapun berikut ini tips untuk menangani lingkungan kerja yang toxic sebagaimana dilansir dari Heathline:
1. Jangan salahkan diri sendiri
Mendapat lingkungan kerja yang toxic seringkali membuat karyawan berpandangan salah langkah telah mengambil pekerjaan di perusahaan tersebut.
2. Sempatkan waktu makan siang di tempat lain
Pastikan kamu bisa meluangkan waktu makan siang di tempat yang memungkinkan.
Carilah kesempatan untuk keluar dari sejenak dari kantor. Jika ada ruang terbuka hijau maka tidak ada salahnya duduk untuk melepas penat sebentar.
3. Berikan batasan
Karyawan yang kerap diganggu alangkah baiknya menetapkan batasan sejauh mana orang lain bisa semena-mena.
Jangan rela diganggu sampai misalnya mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya, melewatkan waktu makan siang atau bekerja lembur tanpa dibayar.
4. Jangan terlibat dalam drama
Cobalah untuk menjauh dari drama atau gosip apa pun. Tidak akan ada hal positif yang dihasilkan darinya.
5. Fokus pada tujuan
Usahakan agar tetap fokus pada tujuanmu bekerja di sana. Bersikap masa bodo sesekali juga bisa dilakukan demi tercapainya tujuan utama kerja di sana.
Ingatlah bahwa kamu tidak akan berada di sini selamanya dan di luar sana masih banyak perusahaan yang bisa mempekerjakan dengan baik.
6. Me time setelah bekerja
Ciptakanlah rutinitas usai bekerja. Misalnya dengan nongkrong bersama teman-teman atau sekedar ngopi di suatu tempat.
Cara ini juga bisa dilakukan sambil membangun relasi dengan orang lain.
tu setelah bekerja untuk menghilangkan kenegatifan secara psikologis. Anda dapat berjalan-jalan di alam, mandi air hangat, atau menelepon teman.
7. Cari rekan kerja yang bisa dipercaya
Tetaplah bersama beberapa rekan kerja yang dapat dipercaya.
Sebaiknya pilih beberapa rekan kerja yang diyakini bisa membantumu untuk betah di sana sehingga bisa saling mendukung dan berbagi cerita.
8. Rencanakan jalan keluar
Jika situasi kerja yang beracun tidak akan membaik dalam waktu dekat, mulailah mencari pekerjaan baru di luar.
Temukan tempat kerja yang mendukung kesehatan mental karyawannya.