Respon Panglima Terkait Kasus Oknum TNI yang Kroyok Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Panglima TNI Agus Subiyanto
Sumber :
  • Tangkap Layar IG @91agussubiyanto

Boyolali, VIVAJateng - Menanggapi dugaan pengeroyokan relawan Ganjar-Mahfud oleh anggotanya, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara.

Agus menyatakan bahwa Dandim Boyolali sudah menangani dugaan pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud.

Ia menambahkan, Dandim Boyolali sudah memberikan bantuan kepada para korban pengeroyokan.

"Dandim sudah berikan pernyataan ya tentang kejadian di Boyolali. Kemudian, Dandim juga sudah melakukan langkah-langkah, memberi santunan dan sebagainya," terang Agus pada wartawan, dikutip Senin, 1 Januari 2024.

Menurut Agus, kasus pengeroyokan menjadi tanggung jawab KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.

Ia yakin, KSAD telah mengambil langkah-langkah dan menginstruksikan satuannya untuk menyelesaikan masalah itu.

"Ramahnya Bapak KSAD ya. Bapak KSAD sudah memerintahkan satuannya untuk menangani," ucapnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada 7 relawan dari paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang menjadi korban penganiayaan oleh sekelompok oknum TNI AD dari Yonif Raider 408/Suhbrastha Kompi B di Boyolali, Jawa Tengah.

Kasus penganiayaan yang diduga oleh sejumlah oknum TNI AD terhadap sekelompok warga sipil di sekitar Mako Yonif Raider 408/Suhbrastha di Boyolali pada Sabtu, 30 Desember 2023 itu diakui oleh Dandim 0724/Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Wiwoho.

Dia menyebut ada 7 orang yang menjadi korban akibat diduga dianiaya oleh anggota Yonif 408/Suhbrastha.

Dari jumlah itu, 5 orang telah pulang ke rumahnya masing-masing dengan kondisi rawat jalan.

Kronologi

Kolonel Inf Richard Harison, Kapendam IV Diponegoro, mengatakan, kesalahpahaman menjadi penyebab insiden tersebut.

"Peristiwa tersebut terjadi secara sepontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," terang Richard Sabtu, 30 Desember 2023.

Richard mengatakan, beberapa anggota Kompi B saat itu sedang bermain bola voli sekitar pukul 11.19 WIB.

Tiba-tiba mereka mendengar suara bising rombongan sepeda motor dengan knalpot brong.

Rombongan pengendara sepeda motor knalpot brong itu pun sudah berlalu di depan Markas Kompi B saat beberapa anggota yang sedang bermain bola voli keluar gerbang.

Namun tiba-tiba ada dua pengendara dengan knalpot brong yang lewat dan memainkan gas di depan markas.

Prajurit TNI dari markas kemudian menghentikan dan menegur pengendara itu hingga terjadi pertengkaran dan pengeroyokan.