Warna-warni Festival Payung Indonesia di Taman Balekambang Solo, Yuk Merapat!
- FB
Jateng – Festival Payung Indonesia kembali hadir di Kota Solo. Gelaran FESPIN XI digelar selama tiga hari, dibuka mulai tanggal 6-8 September 2024 di Taman Balekambang Solo. Sebuah taman legendaris yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII pada 1921.
Dikutip akun Instagram @kemenparekraf.ri, Festival Payung Indonesia yang di selenggarakan sejak 2014 di Solo, menjadi ajang pagelaran tradisi payung terbesar di Asia.
Selama tiga hari, beragam atraksi budaya akan ditampilkan dengan wastra dan kreasi payung Nusantara dari 34 kota dengan penampilan khusus dari Thailand Cultural Show.
Direktur Program Festival Payung Indonesia Heru Mataya mengatakan perpaduan payung tradisi dan wastra tersebut menjadi tema Festival Payung Indonesia (FESPIN) 2024, yaitu ‘Catra Wastra.
"Menghidupkan Indonesian Living Heritage, suatu warisan tradisi yang hidup – yang siap diwariskan dari generasi ke generasi sebagai basis ekonomi kreatif dan aset wisata masyarakat lokal," ucap Heru melalui siaran pers, Kamis, 5 September 2024.
Pada FESPIN XI 2024 ini, akan ada 87 pentas seni pertunjukan (tari, musik, dan fashion show) dari 34 kota/kabupaten: Bengkulu, Lampung Tengah, Toraja, Kabupaten Belitung, Banyuasin (Sumsel), dan lain-lain.
Selain seni pertunjukan, ada pula Pasar Kuliner Hijau adalah sajian kuliner menu makanan dan minuman organik serta makanan, minuman, dan jajanan tradisional nusantara.
Juga ada Pasar Festival, pameran beragam produk craft dan fashion, yang merupakan ragam ekspresi karya dari para kreator, UMKM, dan artisan. Tak ketinggalan pula, menghadirkan Pameran Sepayung Wastra,
Pameran Catra Wastra (karya paduan payung tradisi dan wastra), Pameran Payung Tradisi, Pameran Payung Kreasi dan Pameran Fotografi Esai Payung Juwiring.
Sebagai wujud hubungan sister festival antara Festival Payung Indonesia dengan Bo Sang Umbrella Festival (Thailand) sejak 2018, Sankamphaeng Culture Center akan berpartisipasi dalam Thai Cultural Show (Tari, Fashion Show, dan Lukis Payung).
FESPIN juga terus bertumbuh untuk menjadi ruang pustaka yang hidup, dengan menempatkan aktivitas literasi sebagai juga bagian penting dari festival, dan tahun ini FESPIN bekerjasama dengan komunitas Nulis Aja Dulu menerbitkan buku berjudul CATRA CITRA, buku yang berisi tulisan dan foto-foto ragam payung nusantara serta beberapa pembuat payung tradisi.
Sebelumnya, telah menerbitkan buku Payung Tradisi Nusantara (FESPIN 2022) dan Kumpulan Cerpen dan Puisi (FESPIN 2023).
"FESPIN terus berusaha mengeksplorasi tradisi payung Indonesia hingga batas terjauhnya dengan melibatkan partisipasi beragam masyarakat. Menjadikan FESPIN sebagai destinasi wisata untuk kreasirekreasi, berbagi pengetahuan dan ide, serta berbagi jejaring kerja komunitas kreatif untuk menumbuhkan ekonomi kreatif masyarakat," ucap Heru.
Bagi Anda yang masih bingung akan pergi kemana di akhir pekan ini, Festival Payung Indonesia di Taman Balekambang, Solo, bisa menjadi pilihak. Yuk merapat!