Aksi Peternak Mandi Susu di Boyolali Dipicu Serapan Peternak Lokal Rendah, Pengepul Nyaris Bangkrut

Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku
Sumber :
  • Ist

Jateng – Ratusan pengepul dan peternak susu sapi di Boyolali menggelar aksi protes dengan aksi mandi susu hingga membuang susu di jalan, akibat rendahnya kuota serapan susu sapi peternak lokal ke pabrik pengolahan susu.

Aksi mereka dipusatkan di Monumen Susu Tumpah Boyolali. Mereka membawa puluhan drum dan tangki berisi susu segar dan melakukan aksi mandi susu sejumlah peserta aksi. 

Aksi protes lainnya juga dilakukan peserta aksi simpatik  dengan membagi-bagikan susu segar gratis kepada warga. Aksi protes terakhir dilaksanakan dengan cara membuang susu segar secara beramai-ramai ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Winong Boyolali.  

Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Photo :
  • Ist
Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Photo :
  • Ist
Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Petani susu di Boyolali buang susu karena tak laku

Photo :
  • Ist
Aksi protes itu salah satunya dipicu UD Pramono, pengepul susu sapi perah di Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang frustasi menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan usahanya. 

Padahal, dalam sehari, UD Pramono mengelola sekitar 20.000 liter susu yang dipasok peternak dari tujuh kecamatan di Boyolali, ditambah satu kecamatan di Klaten. 

Sebagai pengepul susu utama, UD Pramono menjadi tumpuan bagi peternak sapi perah skala kecil. Mereka bisa menjual susu hasil perahannya  ke UD Pramono dengan harga yang kompetitif. 

Namun, sejak 4 Oktober 2024, UD Pramono memiliki tanggungan pajak hingga Rp670 juta yang belum mampu diselesaikan. Sehingga rekening perusahaan terpaksa diblokir.