10 Kuliner Indonesia yang Wajib Ada saat Natal, Klappertart hingga Papeda
- (Pixabay/caiohg97)
Jateng – Perayaan Hari Natal merupakan momen istimewa yang dirayakan dengan penuh sukacita oleh umat Nasrani di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.
Selain tradisi unik di berbagai daerah, perayaan Natal juga identik dengan sajian makanan khas yang tidak hanya menggugah selera tetapi juga sarat makna budaya dan kebersamaan.
Di Indonesia, Natal menjadi ajang untuk berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan khas daerah masing-masing, seperti ikan kuah kuning dari Maluku hingga babi panggang karo khas Sumatera Utara.
Selain itu, berikut ini 10 makanan khas Indonesia yang biasa disajikan saat Natal, merangkum dari Antara News, Selasa (24/18/2024) :
1. Klappertart (Manado, Sulawesi Utara)
Klappertart adalah makanan penutup khas Manado yang tidak pernah absen untuk dihidangkan saat Natal. Terbuat dari kelapa, susu, mentega, dan tepung, klappertart memiliki tekstur lembut dan rasa manis yang memanjakan lidah. Taburan kismis, kayu manis, dan kacang kenari di atasnya juga menambah kelezatan hidangan ini.
2. Ikan kuah kuning (Maluku dan Papua)
Ikan kuah kuning adalah salah satu hidangan andalan masyarakat Maluku dan Papua saat Natal. Ikan segar yang dimasak dengan bumbu kunyit, daun jeruk, dan serai ini menciptakan rasa segar dan kaya rempah.
Hidangan ini biasanya dimakan bersamaan dengan papeda yang menjadi simbol kehangatan dan kebersamaan keluarga.
3. Ayam rica-rica (Manado, Sulawesi Utara)
Natal di Manado tidak lengkap tanpa ayam rica-rica. Hidangan pedas berbumbu khas ini menjadi favorit karena rasa rempah yang kuat, cocok disantap bersama nasi hangat. Ayam rica-rica sering kali menjadi menu utama dalam perayaan Natal bersama keluarga.
4. Babi panggang karo (Sumatera Utara)
Bagi masyarakat Batak, babi panggang Karo adalah hidangan utama yang harus ada saat Natal. Daging babi yang dipanggang dengan bumbu rempah hingga renyah disajikan dengan sambal sang-sang khas Batak.
5. Ikan woku belanga (Sulawesi Utara)
Ikan woku belanga adalah hidangan khas Manado lainnya yang sering disajikan saat Natal. Ikan dimasak dengan bumbu woku yang kaya rempah seperti daun kemangi, kunyit, dan serai. Rasanya yang pedas dan harum menjadikan hidangan ini favorit saat perayaan Natal.
6. Sup brenebon (Minahasa, Sulawesi Utara)
Sup brenebon atau sup kacang merah merupakan sajian Natal khas Minahasa. Hidangan ini terbuat dari kacang merah yang dimasak bersama kaldu daging babi atau sapi, serta bumbu rempah yang kaya. Rasanya yang gurih dan hangat sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga.
7. Pa’Piong (Toraja, Sulawesi Selatan)
Hidangan khas Toraja yang disajikan saat Natal ini terbuat dari daging ayam, babi, atau ikan yang dicampur dengan bumbu rempah, lalu dimasukkan ke dalam bambu kemudian dibakar. Proses memasaknya yang unik membuat rasa pa’piong begitu istimewa.
8. Nasi jaha (Sulawesi Utara)
Nasi jaha, atau nasi ketan yang dimasak dengan santan dan dibakar dalam bambu, adalah hidangan khas Natal di Sulawesi Utara.
Nasi ini biasanya disajikan sebagai pelengkap lauk pauk lainnya, seperti ayam rica-rica atau ikan woku belanga.
9. Kue Lampet (Sumatera Utara)
Kue lampet atau lappet adalah kue tradisional khas Batak yang terbuat dari tepung beras dan parutan kelapa, kemudian dibungkus daun pisang, lalu dikukus.
Kue ini sering disajikan saat Natal karena rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut.
10. Papeda (Papua dan Maluku)
Papeda, bubur sagu khas Papua dan Maluku, menjadi sajian utama saat Natal. Hidangan ini biasanya disantap bersama ikan kuah pedas atau ikan bakar, menciptakan perpaduan rasa yang khas dan menggugah selera.
Makanan khas Indonesia yang disajikan saat Natal bukan hanya soal rasa, tetapi juga sarat akan nilai budaya dan kebersamaan.
Setiap hidangan memiliki cerita dan filosofi yang membuat perayaan Natal menjadi lebih bermakna. Menikmati sajian khas ini bukan hanya merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga merayakan kekayaan tradisi dan keragaman budaya Indonesia.