Jateng Bergerak, Menyatukan Kekuatan Menghapus Angka Putus Sekolah

Wakil Ketua DPRD Jateng Setya Arinugraho
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Jawa Tengah memiliki mimpi besar. Mencerdaskan seluruh anak-anak bangsa tanpa kecuali. Dalam mewujudkan mimpi itu, Pemprov bersama DPRD bergerak cepat dan konkret. Tidak hanya berbicara visi, tetapi sudah melangkah pada eksekusi.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Ari Nugraha mengatakan, hingga pertengahan 2025, sebanyak 15.000 anak putus sekolah telah dibiayai dan difasilitasi kembali ke pendidikan. Ini adalah bagian dari gerakan terpadu yang menyasar Anak Tidak Sekolah (ATS).

Mereka yang sebelumnya tersingkir dari sistem pendidikan akibat keterbatasan ekonomi, geografi, maupun kondisi sosial. Namun, pekerjaan belum selesai. Data menunjukkan masih banyak anak di Jawa Tengah yang belum kembali ke bangku sekolah.

"Bagi kami, satu anak pun yang putus sekolah adalah panggilan moral yang tidak boleh diabaikan," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Jateng, Setya Arinugroho

Photo :
  • Istimewa.

Setya Ari menegaskan pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah, legislatif, dunia usaha, masyarakat sipil, dan seluruh orang tua—semua harus menjadi bagian dari solusi.

Pihaknya mendorong tiga pendekatan solutif yang sedang dan akan terus dikawal. Pertama Perluasan Program Wajib Belajar 12 Tahun dan Peningkatan Daya Jangkau. "Kami akan memperluas intervensi pendidikan nonformal melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. Program Paket A, B, dan C akan terus ditingkatkan kualitas dan keterjangkauannya," ujarnya.