Uskup Agung Merauke: Cetak Sawah Proyek Kemanusiaan untuk Memanusiakan Rakyat Papua

Kasatgas Ketahanan Pangan TNI AD bersama tokoh adat Merauke
Sumber :
  • Ist

Namun disisi lain, Uskup Agung Mandagi meminta masyarakat Papua menerima apa yang sudah digariskan tuhan melalui program cetak sawah. Jangan sampai, kata dia, masyarakat berkonflik karena tanah yang digarap malah dihalang-halangi.

"Menurut saya, Ini tanah milik Tuhan Allah dan orang papua menyerahkan tanah tuhan ini untuk kepentingan masyarakat banyak. Kenapa? Ini Proyek kemanusiaan dan ini harus berdampingan dengan tuhan," katanya.

Mengenai hal ini, Uskup Agung Mandagi merasa yakin masyarakat Papua menyambut baik program yang dijalankan ini. Tapi dia ingin, pemerintah juga memberi kepastian agar masyarakat di sana diberdayakan sesuai dengan kearifan lokalnya.

"Saya pastikan orang papua pasti mendukung jika perusahaan-perusahaan atau proyek-proyek yang ada di sana bertujuan memanusiakan. nah jangan sampai masyarakat tidak dilibatkan," katanya.

Uskup Agung Mandagi mengatakan, semua kebaikan termasuk upaya membangun cetak sawah harus diterima sebagai kebaikan yang mendapat restu dari tuhan. Jangan sampai, kebaikan ini malah menimbulkan keburukan akibat mendapat penolakan dengan alasan yang tidak rasional.

"Seperi apa kata Gus Dur yang selalu saya ingat. Dia katakan, kalau kita berbuat baik, orang tidak akan bertanya soal agama kita. Orang tidak akan bertanya kepada saya atau Bapak, asal kita berbuat baik," katanya.

Yang juga sangat penting menurut Pendeta Petrus adalah perhatian pemerintah terhadap masyarakat adat. Salah satunya dengan menjaga lingkungan dari kerusakan. Sebab, alam yang sudah bagus ini harus diolah untuk kebermanfaatan.