Fadli Zon Luncurkan Logo Kementerian Kebudayaan RI
- Istimewa
Jateng – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon meluncurkan logo Kementerian Kebudayaan, sekaligus penganugerahan pemenang lomba logo Kementerian Kebudayaan . Peluncuran logo bernuansa emas dan coklat melambangkan esejahteraan, tradisi, kekuatan, budaya, dan warisan.
"Ide perancangan pembuatan bentuk visual dari logo Kementerian Kebudayaan ini dirancang untuk menggambarkan keberagaman budaya di Indonesia yang terjalin harmonis untuk bersama-sama menjalin kesatuan bangsa Indonesia", kata Menteri Fadli Zon kepada VIVA Jateng, Sabtu, 14 Desember 2024.
Pada peluncuran logo yang dikemas dalam acara bertajuk "Semarak Budaya Indonesia: Echoes of Indonesian Culture", dihadiri jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih dan sejumlah duta besar serta perwakilan negara sahabat antara lain Duta Besar Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Peru, Kuba dan lain-lain.
"Undang-Undang Dasar 1945 pasal 32 dengan tegas mengamanatkan bahwa negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan budayanya. Untuk itu Kementerian Kebudayaan hadir, sebagai wujud nyata komitmen negara dalam pemajuan kebudayaan nasional," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Fadli menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, dewan juri, dan pihak yang terlibat dalam proses seleksi logo.
"Logo ini melambangkan semangat pemajuan kebudayaan nasional, memperteguh jati diri bangsa, dan memperkokoh persatuan Indonesia di tengah keberagaman," kata mantan anggota DPR RI itu.
Peluncuran logo Kementerian Kebudayaan RI sekaligus merayakan inskripsi tiga warisan budaya Indonesia ke dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, yakni Reog Ponorogo, melalui mekanisme nominasi tunggal. Kebaya, melalui nominasi multinasional bersama lima negara Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand), dan Kolintang, melalui nominasi perluasan bersama Balafon dari Mali, Pantai Gading, dan Burkina Faso.
"Mari kita lestarikan warisan budaya ini, tidak hanya sebagai kebanggaan bangsa, tetapi juga sebagai kontribusi nyata bagi keberagaman dunia," tegas Fadli Zon.