Dinamika Politik Terpilihnya Cak Imin sebagai Cawapres Anies Baswedan

Anies Baswedan bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Twitter Muhaimin Iskandar @cakimiNOW

Nasional, VIVAJateng - Pemilihan calon presiden dan calon wakil presiden dalam konteks politik seringkali melibatkan dinamika kompleks. Salah satu contoh yang menarik perhatian adalah perjalanan menuju terpilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

Dalam sebuah talkshow yang disiarkan di akun YouTube Najwa Shihab, Senin 4 September 2023, Anies menceritakan tentang peristiwa-peristiwa yang mengarah pada terpilihnya Cak Imin sebagai cawapresnya. Dinamika politik ini terjadi dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) pada tanggal 27-29 Agustus 2023.

Pada tanggal 28 Agustus 2023, terjadi perbedaan pandangan yang signifikan dalam Tim 8 KPP, terutama terkait dengan pemilihan cawapres dari KPP. Salah satu nama yang muncul sebagai opsi adalah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"27,28,29 (Agustus 2023) jadi Minggu, Senin, Selasa itu percakapan intensif di tim 8 dan pada tanggal 28 (Agustus) itu sudah ketemu situasi terjadi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan," katanya.

Anies pun segera melaporkan nama AHY kepada Surya Paloh, ketua umum Partai Nasdem, yang memberikan persetujuan dengan syarat bahwa pencalonan Anies-AHY akan dilakukan mendekati batas waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Pak SP (Surya Paloh) ketika saya menyampaikan, itu beliau tidak menolak," ungkap Anies.

Partai Demokrat, lanjutnya sangat ingin segera mendeklarasikan duet Anies-AHY, tetapi Surya Paloh ingin menjaga opsi ini hingga mendekati batas waktu pendaftaran.