Dua Selebgram Ini Diduga Terlibat dalam Kasus Produksi Film Dewasa di Jaksel

Dua Selebgram diduga terlibat kasus produksi film dewasa
Sumber :
  • polotno

Nasional, VIVAJateng - Nama Siskaeee mungkin sudah tidak asing lagi bagi pengguna media sosial, terutama para pengguna Twitter.

Wanita ini mulai muncul di dunia maya sejak tahun 2018 dan mendapatkan ketenaran yang semakin meroket pada tahun 2019 berkat sejumlah postingan video eksibisionisnya yang sering kali menjadi viral.

Ia dikenal dengan sebutan Siskaeee "E nya tiga" dan kerap menjadi trending topic di Twitter.

Kini nama Siskaeee kembali mencuat ke permukaan karena ia dipanggil oleh pihak kepolisian.

Kali ini, ia diduga menjadi salah satu pemeran dalam sebuah film dewasa lokal yang diproduksi di sebuah production house di Jakarta Selatan.

Kasus ini juga melibatkan beberapa orang terkenal lainnya, seperti selebgram Virly Virginia.

Keduanya akan dipanggil oleh Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan terkait peran mereka dalam kasus tersebut.

"Terdapat 12 pemeran dalam film ataupun adegan film dewasa dimaksud, yang ke 12 pemeran wanita yang salah satunya tadi kita lakukan upaya paksa penangkapan dan 11 lainnya saat ini masih kita kembangkan penyelidikan dan penyidikan," ujar Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak kepada Awak Media, Selasa, 12 September 2023. Dikutip dari VIVA.

Adapun 11 pemeran perempuan lainnya yang terlibat dalam kasus ini adalah CN, E, BLI, M, MGP, S, J, ZS, AB, dua lainnya adalah Siskaeee dan Virly.

Sementara itu, terdapat juga 5 pemeran pria dalam kasus ini, yaitu BP, P, UR, AG, AD, dan RA. Mereka akan dimintai keterangan oleh penyidik dalam penyelidikan lebih lanjut.

Ini bukanlah kali pertama Siskaeee dipanggil oleh pihak kepolisian yang mengejutkan publik. Awalnya, Siskaeee dikenal karena konten-konten prank yang dia unggah di Twitter, terutama yang melibatkan pengemudi ojek online (ojol).

Dalam video prank tersebut, Siskaeee memesan makanan secara online dan kemudian mencoba merayu pengemudi ojol untuk melakukan tindakan mesum.

Semua percakapan dan tindakan tersebut direkam dan disebarluaskan di media sosial.