Mantap, Lulus SMKN Jateng, 18 Alumni Direkrut Perusahaan Jepang

Lulusan SMKN Jawa Tengah
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Sebanyak 18 alumni Program Kelas Jepang SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, akan berangkat ke Negeri Sakura, pada Maret-April 2025. Bukan untuk #kaburajadulu, tetapi, mereka akan bekerja di perusahaan Uno Co Ltd, sambil berkuliah di Takayama College of Car, untuk mengentaskan diri dari jurang kemiskinan. 

Berasal dari keluarga miskin, mereka sangat antusias. Seperti diungkapkan Irfan Yoga Putra, alumnus SMK Negeri Jawa Tengah di Semarang, Jurusan Teknik Elektronika Industri.

Dia mengaku tak sabar, segera terbang ke Jepang. Irfan menyebut, gaji pertamanya nanti akan digunakan untuk membahagiakan nenek dan adik-adiknya di Purworejo.

Irfan bersyukur, dapat bersekolah dan tinggal di asrama SMK Negeri Jateng dengan gratis. Juga, pembelajaran bahasa Jepang di LPK Kebun Teknologi, yang diperoleh dengan cuma-cuma. 

"Kedua orang tua saya sudah meninggal. Saya tinggal dengan nenek yang bekerja sebagai pelayan warung soto. Kalau dapat gaji pertama, ingin bisa dapat visa Engineering di Jepang. Setelahnya, menyisihkan uang untuk mengumrohkan nenek dan memperbaiki rumah di kampung," paparnya, setelah acara pelepasan di Gedung AVA SMK Negeri Jateng Kampus Semarang.

Hal serupa diungkapkan Nur Khasanah, alumnus SMKN Jateng di Semarang, jurusan Bisnis Konstruksi dan Properti. Dia menyatakan, gaji pertamanya akan digunakan untuk memperbaiki rumah.

"Semoga dengan saya ke Jepang, dapat membantu perekonomian keluarga. Gaji pertama untuk membantu renovasi rumah orang tua saya," tutur Nur.

Kepala SMK Negeri Jawa Tengah Kampus Semarang, Hardo Sujatmiko mengatakan, program Kelas Jepang diinisiasi sejak 2022/2023. Program itu diikuti oleh siswa yang mempunyai minat bekerja di Jepang. 

Ditambahkan, pada semester enam, mereka mulai dilatih berbahasa Jepang. Pelatihan kemudian dilanjutkan secara boarding di LPK Kebun Teknologi, Surakarta. Setelah dinyatakan lolos sesuai spesifikasi kerja, mereka kemudian menjalani wawancara dengan pihak universitas dan perusahaan. 

"Ada 18 (orang) yang berangkat, terdiri dari batch 1 sebanyak 14 (orang) dan batch 2 sebanyak empat orang alumni. Kalau untuk pembiayaan (belajar bahasa Jepang), pertama ada dari Bank Jateng, dan kedua bantuan dari pemerintah pusat melalui SMK PK (Pusat Keunggulan)," tuturnya.