Pemasangan Chattra Stupa Induk Candi Borobudur Dibatalkan, Begini Penjelasan Ahli

Candi Borobudur
Sumber :
  • Ist

Jateng – Instalasi chattra atau payung di stupa induk Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dibatalkan.

32 Biksu Thudong Lakukan Tradisi Pindapata di Pecinan Magelang, Warganet: Indahnya Toleransi

Chattra yang semula dijadwalkan untuk diresmikan pada 18 September 2024 harus mengalami penundaan, karena adanya temuan hasil kajian teknis dan Detailed Engineering Design (DED), yang disusun oleh tim ahli dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

"Dari hasil kajian oleh BRIN menyebutkan, kekuatan struktur stupa induk candi sangat lemah dan sangat berbahaya bila Chatrra tetap dipasang," demikian penjelasan Koordinator Museum Dan Cagar Budaya (MCB) Unit Borobudur, Wiwit Kasiyati.

32 Biksu Thudong Tiba di Magelang, Disambut Antusia oleh Masyarakat

Ia mengungkapkan, berdasarkan kajian teknis dari BRIN yang berakhir 9 September, lembaga ini merekomendasikan  Chattra tidak jadi dipasang.

Selain kajian teknis dari BRIN, juga berdasarkan kajian dari Museum Cagar Budaya Unit Borobudur. Yakni, material batuan Chattra hasil rekontruksi Theodoor Van Erp pada 1907-1911 silam tidak batuan asli candi.

Tiga Santri Terseret Ombak Pantai Keburuhan Purworejo, 2 Hilang 1 Selamat

"Jadi data hasil kajian dari tim arkeolog Balai Konservasi Borobudur pada 2018 dan hasil kajian teknis dari BRIN saling melengkapi. Yakni, Chatrra hasil rekontruksi van Erp tidak akan dipasang," ujarnya

Menurut Wiwit, dari kedua data ini menjawab, bahwa Chattra rekontruksi van Erp yang saat ini sudah dibongkar, tidak akan disusun coba  dan tidak akan dipasang di stupa induk candi. Nantinya batuan Chattra  akan dipindahkan ke tempat yang baik dan dibiarkan terurai.

Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat Desa Borobudur meminta agar pemasangan Chattra (payung) stupa induk Candi Borobudur ditunda pemasangannya.

Permintaan penundaan pemasangan Chattra tersebut adanya kekhawatiran terhadap nilai sejarah dan keaslian Candi Borobudur dan diperlukan kajian yang mendalam.

Lukman Fauzi Mudasir, Koordinator Daya Desa Borobudur mengatakan, pemasangan Chatrra terkesan buru-buru dan  terlalu dipaksakan. Padahal pemasangan bebatuan candi tidak semudah itu dan diperlukan kajian yang mendalam.

Ia menekankan, Candi Borobudur tidak  hanya simbol spiritual bagi umat Buddha. Melainkan, merupakan warisan budaya yang penting bagi seluruh dunia.

Untuk itu,  segala bentuk intervensi terhadap Borobudur harus dilakukan dengan kehati-hatian. Termasuk melakukan kajian dan penelitian yang mendalam, dan  disesuaikan kaidah sejarah dan arkeologi.