Kunjungan Wisatawan ke Objek Wisata di Banyumas Turun saat Nataru, Kok Bisa?

Taman Apung Maskebambang, Banyumas
Sumber :
  • Ist

Jateng – Kunjungan wisatawan ke objek wisata selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. 

Polda Jateng: Perayaan Tahun Baru 2025 di Jawa Tengah Aman dan Kondusif

Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo, mengatakan berdasarkan data kunjungan wisatawan hingga 31 Desember 2024 mengalami penurunan dibanding Nataru 2023/2024.

Menurut Wardoyo, faktor cuaca yang sering terjadi hujan turut memengaruhi kunjungan wisatawan pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Keren! 458 Personel Pramuka Jemput Sampah Usai Perayaan Tahun Baru 2025

"Data kunjungan wisatawan masih kami kumpulkan karena masa liburan berlangsung hingga 2 Januari. Namun, jika dibandingkan dengan Nataru 2023/2024, terjadi penurunan jumlah pengunjung, khususnya di objek wisata milik Pemkab Banyumas," kata Wardoyo dikutip Kamis, 2 Januari 2025.

Wisata Baturraden di Kabupaten Banyumas

Photo :
  • UPI
Keseruan Malam Tahun Baru di Solo: Car Free Night, Pesta Kembang Api hingga Konser Musik

Berdasarkan data hingga 31 Desember 2024, jumlah wisatawan di objek wisata milik Pemkab Banyumas tercatat sebanyak 56.022 orang. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan total 137.817 orang pada Nataru 2023/2024. 

Objek wisata tersebut meliputi Lokawisata Baturraden, Taman Apung Maskemambang, Menara Teratai, Taman Botani, Taman Rekreasi Andhang Pangrenan, Taman Hiburan Rakyat Panglima Besar Soedirman, Museum Wayang Sendangmas, dan Kolam Renang Tirta Husada Kalibacin.

Wardoyo menyoroti perubahan tren kunjungan di dua objek wisata utama, Lokawisata Baturraden dan Taman Apung Maskemambang.Pada Nataru 2024/2025, jumlah pengunjung di Lokawisata Baturraden mencapai 22.394 orang, sementara Maskemambang mencatat 24.184 orang. 

Angka ini lebih seimbang dibandingkan Nataru sebelumnya, ketika Maskemambang unggul signifikan dengan 49.831 pengunjung akibat penurunan harga tiket masuk.

Ia menilai penurunan jumlah wisatawan ini tidak hanya disebabkan oleh cuaca buruk yang mendominasi sebelum dan selama Nataru 2024/2025, tetapi juga oleh perubahan minat wisatawan. 

"Banyak wisatawan yang sekarang lebih memilih wisata kuliner dibandingkan daya tarik wisata alam maupun buatan," ujar Wardoyo. Ia menambahkan bahwa tempat-tempat wisata kuliner di Banyumas menunjukkan peningkatan kunjungan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Meskipun mengalami penurunan pada masa Nataru, jumlah kunjungan wisatawan ke Banyumas sepanjang tahun 2024 tetap melampaui target. "Hingga pertengahan Desember 2024, jumlah kunjungan telah mencapai 4,2 juta orang dari target sebesar 3,4 juta orang," kata Wardoyo.

Ia berharap ke depannya sektor pariwisata Banyumas dapat terus beradaptasi dengan tren baru dan tantangan cuaca agar tetap menarik bagi wisatawan.