Kisah Pilu Jenazah Aurel Putri Carik Kasimpar, Sekeluarga Tewas Jadi Korban Longsor Pekalongan

Evakuasi korban longsor di Pekalongan Jawa Tengah
Sumber :
  • Puspen TNI

JatengTim SAR gabungan kembali menemukan dua jenazah korban bencana tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat, 24 Januari 2025. 

Jateng Darurat Bencana, Ini Penyebabnya

Penemuan ini menambah jumlah korban meninggal dunia menjadi 24 orang sejak bencana terjadi empat hari lalu. Satu jenazah ditemukan -- masih anak-anak, tertimbun lumpur di area persawahan, tidak jauh dari rumahnya. 

Komandan Kodim (Dandim) 0710 Pekalongan, Letkol Rizky Aditya, menyampaikan bahwa jenazah tersebut segera dievakuasi ke Posko Induk untuk identifikasi lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. 

Ratusan Brimob Bantu Evakuasi dan Pencarian Korban Longsor Pekalongan, Juga Dirikan Dapur Lapangan

"Jenazah korban telah kami bawa ke rumah duka untuk dimakamkan," ujarnya.

Sementara di tempat lain tim juga menemukan satu jenazah korban yang tertimbun reruntuhan bangunan, namun masih belum dapat dievakuasi karena tim Satgas sedang menunggu bantuan alat berat untuk memindahkan reruntuhannya. 

Cuaca Ekstrem Mengintai Jateng 3 Hari ke Depan, Waspada Potensi Bencana!

Hingga saat ini, tim gabungan masih terus melakukan pencarian dan evakuasi di tiga titik utama lokasi longsor. Dengan penemuan 2 korban longsor, jumlah korban meninggal dunia berjumlah 24 orang dan 2 masih dalam proses pencarian.

Aurel 'Anak Pak Sekdes'

Salah satu korban yang ditemukan Jumat pagi, teridentifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan di Puskesmas Petungkriyono. 

Korban yang berjenis kelamin perempuan berhasil diidentifikasi sebagai Aurelya Shifa Lizhara (14), putri dari Carik atau Sekretaris Desa (Sekdes)  Kasimpar, Sularso, dan istrinya Chusnul Cholifah.

"Berdasarkan pemeriksaan, keluarga mengenali korban dari ciri-ciri wajahnya. Korban diketahui bernama Aurel," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Pekalongan, Ipda Yon Rizki

 

Menurut Ipda Yon, saat ditemukan, pakaian yang dikenakan korban sudah terlepas, kemungkinan akibat derasnya arus banjir bandang yang menyertai longsor.

Saat jenazah tiba di Puskesmas Petungkriyono untuk proses identifikasi, keluarga korban yang menyaksikan kondisi tersebut dilanda kesedihan mendalam.

"Korban masih anak-anak, usianya 14 tahun, dan belum memiliki e-KTP. Jenazah sudah diambil oleh keluarga untuk dimakamkan di desa setempat," tambahnya.

Aurel merupakan salah satu dari anggota keluarga Sularso, yang seluruhnya menjadi korban meninggal dunia dalam bencana tersebut. Hingga saat ini, ketiga jenazah dalam satu keluarga ini sudah berhasil ditemukan dan dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Diketahui, bencana tanah longsor di Petungkriyono terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut beberapa hari terakhir. 

Kondisi geografis dengan tanah labil turut memperparah dampaknya, menghancurkan rumah warga, dan menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat.

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, BPBD, relawan, serta warga setempat terus bekerja tanpa henti untuk menemukan korban yang masih hilang. Proses pencarian dilakukan dengan alat berat dan peralatan manual di tengah medan yang sulit.

Pencarian para korban melibatkan lebih dari 1.200 personel tim SAR gabungan dari berbagai instansi, termasuk Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan organisasi SAR lainnya.