Dukungan Potensial Nahdlatul Ulama (NU) untuk Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024

Ganjar Pranawo saat berikan arahan Kades di Rembang
Sumber :
  • Pemprov Jateng

VIVAJateng - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin mendekat, dan peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam politik Indonesia kembali menjadi sorotan. Ratna Puspita, seorang pengamat komunikasi politik yang dihormati, telah menyoroti potensi NU untuk memainkan peran sentral dalam pemilihan mendatang, dengan Ganjar Pranowo muncul sebagai calon yang kuat untuk mendapatkan dukungan dari NU.

Ganjar Pranowo, di antara tiga calon presiden potensial, memiliki keuntungan khusus berkat afiliasi dengan organisasi sosial Islam terbesar di Indonesia, yaitu NU. Organisasi ini memiliki pengaruh yang signifikan, terutama di provinsi Jawa Timur, yang memiliki populasi kedua tertinggi di Indonesia setelah Jawa Barat.

Ratna Puspita menekankan bahwa potensi dukungan Ganjar dari NU dapat diatributkan pada berbagai faktor. Salah satu faktor yang menonjol adalah hubungan keluarga Ganjar dengan NU. Istrinya, Siti Atiqoh Supriyanti, merupakan cucu dari tokoh NU yang dihormati, KH Hisyam A Karim. Tokoh ini dikenal karena mendirikan Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah di Purbalingga, Jawa Tengah.

Koneksi Ganjar Pranowo dengan KH Hisyam A Karim telah mengukuhkan posisinya dalam komunitas NU dan Nahdliyin, menciptakan dasar budaya dan keluarga untuk dukungan potensialnya.

Selain itu, asosiasi Ganjar dengan NU diperkuat selama kampanye kolaboratifnya dengan Taj Yasin Maimoen, yang lebih dikenal sebagai Gus Yasin, dalam Pilkada Jawa Tengah 2018-2023. Gus Yasin, keturunan dari ulama NU terkemuka, KH. Maimun Zubair, lebih lanjut memperkuat keterkaitan Ganjar dengan jaringan NU.

Sepanjang masa jabatannya selama lima tahun sebagai gubernur Jawa Tengah, Ganjar secara konsisten berinteraksi dengan ulama dan pemimpin NU, memperkuat komitmennya untuk menjaga koneksi penting ini.

Upaya Ganjar meluas ke upaya pendidikannya, saat ia bersama tokoh-tokoh berpengaruh seperti KH Munif Zuhri (Mbah Zuhri) dari Pondok Pesantren Girikusumo, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), dan Habib Lutfi bin Yahya, untuk memajukan pendidikan agama.

Pada Mei 2023, komitmen Ganjar terhadap NU ditampilkan selama pertemuan dengan K.H. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) di Sleman, DIY. Gus Muwafiq menyampaikan pesan yang mendorong Ganjar untuk tetap rendah hati dan terhubung dengan rakyat jika terpilih menjadi presiden dalam acara demokrasi mendatang.

Meskipun memiliki afiliasi politik yang berbeda, Ganjar Pranowo mempertahankan hubungan positif dengan tokoh NU, Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Contoh ini menegaskan komitmennya dalam memupuk persatuan dan kerjasama lintas divisi politik.

“Meski keduanya berada dalam kubu berbeda di politik karena Cak Imin bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto, Ganjar tetap menjaga hubungan baik dengan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa tersebut,” ungkap Ratna dikutip dari VIVA.

Partisipasi aktif Ganjar dalam kegiatan NU berlanjut dengan kehadirannya dalam acara Silaturahmi Masyayikh yang diadakan di Pondok Pesantren Al Anwar di Rembang pada Juli 2023. Ia juga menghadiri perayaan seratus tahun Nahdlatul Ulama (NU) di Temanggung pada Januari 2023.

Selama pertemuan-pertemuan ini, Ganjar menegaskan peran krusial yang dimainkan NU dalam merawat harmoni sosial dan memajukan negara.

Secara keseluruhan, asosiasi Ganjar Pranowo dengan NU dan keterlibatannya yang konsisten dengan para pemimpinnya menggambarkan hubungan budaya dan profesional yang kuat. Ia berbagi komitmen bersama NU untuk melindungi keragaman dan persatuan Indonesia, yang dapat menjadikannya sebagai calon yang potensial mendapatkan dukungan substansial dari NU dalam Pilpres 2024.

Ganjar-Mahfud Kalah Telak di Jateng, Prabowo-Gibran Unggul Jauh, Ruhut : Itulah Kehebatan Bansos