Komdis PSSI Jateng Tegas Diskualifikasi PPSM dan Persibas dari Liga 3
- instagram @ppsm_mgl
Olahraga, VIVAJateng - Komite Disiplin (Komdis) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah tidak main-main dalam menangani kasus rusuh suporter yang terjadi di Liga 3 Jateng.
Dua klub yang menjadi aktor utama kerusuhan, yaitu PPSM Magelang dan Persibas Banyumas, harus menerima hukuman berat berupa diskualifikasi dari kompetisi.
Keputusan Komdis ini diambil setelah melihat pelanggaran yang dilakukan oleh kedua klub pada pertandingan terakhir babak penyisihan Liga 3 Jateng 2023 pada Rabu (22/11).
Pada laga tersebut, PPSM Magelang menjamu Persip Pekalongan di Stadion Moch Soebroto Magelang, sedangkan Persibas Banyumas menghadapi Persibangga Purbalingga di Stadion Satria, Purwokerto.
Namun, kedua pertandingan tersebut tidak berjalan lancar karena aksi brutal suporter yang menyebabkan pertandingan terhenti.
Suporter PPSM dan Persibas tidak hanya merusak fasilitas stadion, tetapi juga melempari pemain, ofisial, dan wasit dengan berbagai benda.
Akibatnya, banyak korban luka-luka dan kerugian materi.
Atas peristiwa tersebut, Komdis PSSI Jateng menghukum PPSM dan Persibas dengan diskualifikasi, denda masing-masing Rp45 juta, dan larangan bermain dengan penonton musim depan.
Selain itu, PPSM juga harus menjalani laga usiran dengan jarak minimal 75 km dari Kota Magelang.
Ketua Komdis PSSI Jateng, Ismu Puruhito, mengatakan bahwa hukuman tersebut sesuai dengan regulasi dan kode disiplin PSSI.
“Hukuman Komdis dijatuhkan ke masing-masing tuan rumah yakni PPSM Magelang dan Persibas Banyumas karena terjadinya rusuh suporter dan mengakibatkan pertandingan terhenti," ujar Ketua Komdis Asprov PSSI Jateng, Ismu Puruhito dilansir situs resmi PSSI Jateng.
"Selain melanggar sejumlah Pasal di Kode Disiplin PSSI, rusuh yang diakibatkan suporter tersebut juga melanggar kesepakatan para peserta Liga 3 Jateng 2023 dan Asprov PSSI Jateng yang diikrarkan menjelang kick off Liga 3 Jateng 2023,” tambahnya.
Ia juga berharap agar hukuman tersebut bisa menjadi efek jera bagi semua pihak agar tidak mengulangi perbuatan yang merusak citra sepakbola.
Sementara itu, Ketua Asprov PSSI Jateng, Yoyok Sukawi, menyatakan rasa kecewanya atas kejadian di Magelang dan Purwokerto.
Ia mengimbau agar semua pihak bisa menjaga situasi kondusif menjelang tahun politik 2024.
"Ayo semua insan Liga 3 di Jawa Tengah untuk mengedepankan sportifitas dan pertandingan yang tertib karena kalau ada kasus serupa klub juga akan dirugikan," kata Yoyok Sukawi.
"Semoga ini bisa menjadi pelajaran bersama semua pihak demi kemajuan Liga 3 di Jawa Tengah,” harap Yoyok.