Wabup Kendal Dinilai Berhasil Gaet Event Internasional, Picu Perputaran Ekonomi Miliaran
- Istimewa
Jateng – Gelaran Hiu Selatan International Hard Enduro ke-7 resmi ditutup dengan catatan gemilang. Event otomotif internasional yang digelar pada 3–6 Juli 2025 ini tak hanya berhasil menghadirkan riders dari 19 negara, namun juga menggerakkan perputaran ekonomi lokal hingga Rp 14,8 miliar per-hari, dengan multiplier output ekonomi yang diperkirakan mencapai Rp 22 miliar.
Pemerintah Kabupaten Kendal, dalam hal ini Wakil Bupati Benny Karnadi, sebagai ketua panitia diapresiasi karena mampu menjadi fasilitator dan catalyst dalam menghadirkan kegiatan berkelas dunia tanpa membebani keuangan daerah.
Menurut kajian Shakra Strategic Initiative, Hiu Selatan #7 merupakan best practice pengelolaan sport tourism berbasis kolaborasi pemerintah daerah, komunitas, dan swasta. “Setiap Rupiah yang dikeluarkan menghasilkan lebih dari Rp 220 dampak ekonomi. Ini model pembangunan berbasis partisipasi yang efisien, inklusif, dan layak direplikasi untuk event daerah lainnya,”, ungkap Nafi Al-Fajri SH, MH., Direktur Eksekutif Shakra Strategic Initiative.
Kajian tersebut mencatat bahwa belanja langsung dari peserta dan penonton mencapai Rp 9,2 miliar, dengan perputaran dana panitia yang beredar lokal sebesar Rp 4,4 miliar, dan partisipasi aktif dari UMKM lokal yang difasilitasi dalam 20 booth selama acara berlangsung.
”Sementara promosi daerah terdukung dengan Dengan keberadaan liputan internasional dari Enduro Channel, FoxTV Channel, EndoroLife, dan beberapa media sport extreme international lainnya, menunjukkan event ini mendapatkan exposure luas: dari komunitas rider dunia hingga khalayak nasional dan lokal. Beberapa media tersebut akan menayangkan kegiatan ini secara berulang selama satu tahun dalam jaringan TV belangganan mereka di negara masing-masing. Artinya, eksposure Kendal di dunia internasional akan terus terdengar.”, kata Nafi.
Sementara itu, Jateng Corruption Watch (JCW) mengapresiasi praktik tata kelola event yang dijalankan Pemkab Kendal, dengan juga memberi catatan strategis, ”Model pengelolaan kegaitan Hiu Selatan #7 menunjukkan bahwa akuntabilitas bisa dijaga dengan penerapan prinsip-prinsip good governance oleh Wabup Kendal sebagai Ketua Panitia”, ujar Kahar Muamalsyah, SH.MH. Koordinator JCW, ketika dikonfirmasi media.
Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, mengaku terkejut namun senang dengan respon dari lembaga-lembaga masyarakat sipil tersebut. Ia menyambut baik apresiasi dari dua lembaga tersebut. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat, komunitas Hiu Selatan, pelaku UMKM, sponsor, dan dukungan hangat masyarakat Kendal.