Viva.co.id: Berita Hari Ini Terbaru Terkini dan Terpopuler

Video viral memperlihatkan Gus Miftah sedang mengolok-olok seorang pedagang es teh di sebuah acara pengajian. Mirisnya, ulama itu sampai mengolok-olok si pedagang

Gus Miftah datang ke rumah Sunhaji untuk meminta maaf buntut viralnya video ceramah yang dituding mengolok-olok penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah.

Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk tidak bisa diperjualbelikan

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyatakan, pemerintah meneguhkan komitmennya untuk turut berupaya dalam memberantas korupsi. Komitmen ini menjadi momentum yang pe

Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsurie mengaku tiga kader PPP berhasil menang menjadi Wakil Bupati di Pilkada Jateng 2024. PPP bersama parpol pengusung lainnya berhasil

Media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya video lama Ustadz Abdul Somad yang memperlihatkan momen interaksi beliau dengan seorang penjual es teh di tengah ceramah

Penjual es teh bernama Sunaji baru-baru ini mengungkapkan kekecewaannya setelah video olokan yang dilakukan oleh pendakwah Gus Miftah menjadi viral di media sosial.

Seorang penjual es teh menjadi perbincangan media sosial lantaran dirinya dihina oleh pendakwah Gus Miftah dengan melontarkan kata-kata kasarnya di depan umum.

Zaidan Yahya, sahabat dekat Gus Miftah yang turut hadir pada saat kejadian, memberikan klarifikasi dan pembelaan terhadap sikap sahabatnya.

Gus Miftah pilih lontarkan olokan daripada borong dagangan penjual es teh yang hanya bawa 12 botol air mineral dan 5 gelas es teh manis, yang mana kurang dari Rp100 ribu.

Presiden Prabowo Subianto melalui Sekretaris Kabinet Merah Putih, Mayor Teddy Indra Wijaya memberikan teguran kepada Gus Miftah karena mengolok-olok pedagang es

Gus Miftah datang ke rumah Sunhaji untuk meminta maaf buntut viralnya video ceramah yang dituding mengolok-olok penjual es teh di Magelang, Jawa Tengah.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memperbaiki sebanyak 17.325 unit Rumah Tak Layak Huni (RTLH) di 35 kabupaten/kota selama 2024. Selain memperbaiki rumah, Pemprov Ja