Himperra Sebut Program 3 Juta Rumah Setahun Prabowo Atasi Krisis Perumahan di Jateng
- ist
Jateng – Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) Jawa Tengah siap mendukung program pembangunan tiga juta rumah yang diusulkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Ketua Himperra DPD Jawa Tengah, Sugiyatno, menyampaikan bahwa program ini merupakan kesempatan besar bagi para pengembang di daerah untuk terus memperluas proyek perumahan, terutama rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan).
"Jadi dengan tahun depan ada program tiga juta rumah, harapannya sangat terbuka untuk kami mengembangkan 'project-project' berikutnya," kata Ketua Himperra DPD Jateng Sugiyatno, di Semarang, dikutip Rabu, 30 Oktober 2024.
Sugiyatno menjelaskan bahwa program tiga juta rumah ini bisa membantu mengatasi backlog kepemilikan rumah yang mencapai 324 ribu di Jawa Tengah, di mana Kabupaten Brebes, Tegal, dan Klaten tercatat memiliki kebutuhan tertinggi.
Dengan target sekitar 300 ribu unit rumah FLPP yang disediakan melalui perbankan, Sugiyatno optimistis bahwa kebutuhan perumahan masyarakat akan terpenuhi, mengingat antusiasme masyarakat yang tinggi.
"Tiga juta programnya, secara keseluruhan khusus FLPP sekitar 300 ribu. Ini dibagi oleh perbankan bukan provinsi. Jadi, sesuai dengan penyerapan masing-masing provinsi," ujarnya
Presiden Prabowo mengumumkan target pembangunan tiga juta rumah setiap tahun, mencakup perumahan di pedesaan, perkotaan, hingga daerah pesisir. Program ini menjadi bagian dari agenda besar
"Strategi Transformasi Bangsa" yang dia usung bersama wakilnya, Gibran Rakabuming Raka. Dalam lima tahun, total pembangunan diharapkan mencapai 15 juta rumah.
Ketua Satuan Tugas Presiden terpilih, Hashim Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa target ini merupakan upaya besar untuk memenuhi kebutuhan perumahan nasional dalam satu periode pemerintahan penuh, yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat.
Sementara Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah per tahun juga diperlukan inovasi yang di luar kebiasaan (out of the box).
Inovasi-inovasi tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah keterbatasan anggaran yang dimiliki Pemerintah.
"Sebagai birokrat tidak bisa hanya bekerja rutinitas dan menyerah terhadap anggaran yang ada dan birokrasi yang ada," ujarnya. Ia bertekad akan mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset hunian yang telah dibangun pemerintah.