Kepodang Emas di Angka 80: Filosofi “Ngopeni Nglakoni Jateng” untuk Mapan dan Bertumbuh

HUT Jateng
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Pada perayaan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah ada sentuhan simbolis penuh makna. Logo “80” bukan sekadar angka biasa, melainkan dibentuk menyerupai burung Kepodang Emas, satwa khas Jawa Tengah. Logo tersebut terlahir dari Yusup Kristiyanto warga Dusun Tunggul, RT 03 RW 4, Desa Jarum, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten.

Ribuan Peserta dari 22 Negara Ramaikan Dieng Trail Run 2025, Dongkrak Pariwisata Jateng

Menurutnya, desain angka 80 yang dibuatnya itu menggambarkan seekor burung Kepodang Emas sedang meloloh atau menyuapi makan anaknya. Itu memberikan kesan atas slogan “Ngopeni Nglakoni Jawa Tengah” yang diusung Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.

Yusup menjelaskan, burung Kepodang Emas telah lama menjadi simbol kearifan lokal di daerah Jawa Tengah. Suaranya merdu, bulu kuning keemasannya indah, serta mempunyai karakter penuh perhatian pada anaknya. Hal itu dia anggap mengilhami semangat kebersamaan dan kepedulian.

Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen, Ini Respon Gubernur Jateng

“Makna kata meloloh mengacu pada proses memberi makan pada anaknya. Artinya itu Ngopeni supaya bisa bertumbuh. Burung Kepodang Emas juga dikenal dengan keindahan bulunya dan perilaku baik suka membersihkan diri (Nglakoni) dengan merasakan kehidupan nyata, menghilangkan berbagai keburukan supaya bisa mapan,” ujar Yusuf.

Tamatan akuntansi di sebuah sekolah kejuruan itu menambahkan, Kepodang Emas melambangkan kekompakan, keselarasan dan keindahan budi pekerti. Selain itu, juga sering dikaitkan dengan simbol kejayaan, kemakmuran, serta keberlanjutan. “Sehingga hal ini dirasa selaras untuk merepresentasikan semangat pemerintah dalam Ngopeni serta Nglakoni Jawa Tengah dengan kesederhanaan, totalitas, serta ketulusan hati, dalam mewujudkan seluruh masyarakat Jawa Tengah yang mapan serta bertumbuh. Filosofi inilah yang mendasari terbentuknya desain logo semangat Hari Jadi ke-80, menuju Jateng Mapan dan Tumbuh,” ungkapnya.

APBD Perubahan Jateng 2025 Diketok, Fokus Layanan Dasar dan Infrastruktur

Logo tersebut mengemas pesan yang sederhana namun mendalam, yakni Jawa Tengah telah mapan di usianya yang ke-80 tidak berhenti berkembang, tetapi terus bertumbuh seperti anak Kepodang yang kelak akan terbang mandiri. Filosofi ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan bukan akhir perjalanan, melainkan bagian dari siklus kehidupan yang terus dipelihara. Dengan visual elegan dan narasi yang kuat, peringatan Hari Jadi Jateng tahun ini diharapkan bukan hanya soal angka, melainkan refleksi perjalanan panjang dan tekad, untuk menatap masa depan dengan hati memelihara serta langkah yang mantap.