Penataan Kawasan Candi Borobudur Rampung, Luhut Tegaskan Tak Ada 'Babat' Sawah

Candi Borobudur di Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah
Sumber :
  • instagram/@media_twc

Jateng – Penataan kawasan Borobudur telah selesai. Termasuk Museum dan Kampung Seni Borobudur. Para pedagang dan area parkir pengunjung pun mulai pindah ke lokasi tersebut.

Selain lapak pedagang, Museum dan Kampung Seni Borobudur nantinya dilengkapi dengan museum, amfiteater, dan lainnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno mengatakan pengembangan dan penataan kawasan Candi Borobudur sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah

Demikian disampaikan Sumarno saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat meninjau progres pengembangan DPSP Borobudur, di Magelang, Kamis, 20 September 2024.

Penataan pasar di kawasan Candi Borobudur

Penataan pasar di kawasan Candi Borobudur

Photo :
  • Dok Pemkab Magelang

"Pengembangan DPSP Borobudur ini, bagian untuk meningkatkan ekonomi Jawa Tengah," kata Sumarno di sela kunjungan.

Dalam pengembangan kawasan tersebut, Pemprov Jateng berkontribusi dalam pengadaan lahan untuk penataan Pasar Seni Kujon di Kawasan Candi Borobudur.

Nantinya pasar seluas 10,74 hektare itu, dilengkapi berbagai fasilitas. Di antaranya museum, area parkir pasar seni cendera mata, kuliner, aneka produk UMKM, dan amphitheater.

Dengan begitu, mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, bisa semakin memberdayakan masyarakat melalui pelatihan pentas seni dan budaya.

"Kami sangat senang hati dan mensupport pengembangan kawasan Borobudur," katanya pula.

Sumarno mengatakan selama ini pertumbuhan ekonomi Jateng banyak ditopang dari sektor konsumsi. Adapun sektor konsumsi banyak ditopang dari pariwisata. Karena itu, Pemprov Jateng sangat mendukung pengembangan DPSP Borobudur.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa hadirnya berbagai infrastruktur di Kabupaten Magelang khususnya di sekitar Kawasan Borobudur dapat meningkatkan kunjungan wisatawan domestik dan manca negara.

Menko Luhut bersama Memparekraf Sandiaga Uno di Borobudur

Menko Luhut bersama Memparekraf Sandiaga Uno di Borobudur

Photo :
  • Dok Pemkab Magelang

Dia menjelaskan, dalam pengembangan kawasan tersebut tidak ada alih fungsi lahan. Sawah dan lahan pertanian di Kawasan Candi Borobudur tetap dilindungi, sehingga petani tetap bisa mengolah lahan dan melakukan aktivitas seperti biasa. Dengan demikian terjaga nuansa pedesaan dan nuansa Jawa.

 

 

Selain itu, tidak diperbolehkan adanya bangunan berarsitektur modern, semua bangunan harus berarsitektur Jawa atau Borobudur dan kebijakan tersebut penting diberlakukan untuk mempertahankan budaya asli daerah jangan sampai hilang.

Menurutnya penataan kawasan Borobudur dilakukan sesuai dengan regulasi terkait Tata Kelola Kawasan Borobudur. Sehingga dalam penataan kawasan ini akan terpadu dan melibatkan banyak unsur.

"Terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jateng, Pemkab Magelang, serta stakeholder terkait lain, atas semua dukungannya sehingga penataan ulang Kawasan Borobudur dapat berjalan dengan baik," katanya pula.

Dalam kesempatan itu, selain mengecek Kawasan Candi Borobudur, rombongan juga meninjau perkembangan pembangunan Lapangan Borobudur, Pasar Seni dan Museum Borobudur, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Pasuruhan Kabupaten Magelang, serta Masjid Agung Jawa Tengah An-Nuur Magelang.