BPJS Keluarkan Biaya Rp 24,9 Triliun, Fraksi PPP Jateng Minta Pelayan Kesehatan Maksimal

Ja'far Shodiq, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah
Sumber :
  • istimewa.

Jateng – Ja'far Shodiq, Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah meminta agar pelayanan BPJS bisa lebih maksimal. Mengingat, pengobatan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di wilayah Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghabiskan biaya sebesar Rp 29,7 triliun sepanjang 2024.

"BPJS sudah mengeluarkan anggaran yang tidak sedikit. Saya kira wajib bagi rumah sakit meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Karena ini tidak gratis," tegas Ja'far.

Fraksi PPP DPRD Jateng bakal terus mengawal dan memantau pelayanan kesehatan di Jateng. Sebab, diakui masih banyak dibeberapa daerah pengurusan pasien BPJS terkendala. Baik terkait data maupun ketersedian kamar pasien yang mengantri.

"Kendala ini harus diselesaikan. Tidak boleh ada diskriminasi antara pasien BPJS ataupun umum. Semua harus mendapatkan jaminan kesehatan yang sama," ujarnya.

Fraksi PPP minta peningkatan Pelayanan Kesehatan lebih ditingkatkan terutama pasien BPJS. Selain itu juga meminta agar Rumah Sakit,  Puskesmas dan Klinik yang melayani pasien BPJS untuk selalu mengupgrade fasilitasnya. "Jangan sampai keterlambatan penanganan saat ada pasien yang membutuhkan pertolongan cepat justru berakibat fatal karena keterlambatan," tambahnya.

Sebelumnya, Deputi Direksi Wilayah VI BPJS Kesehatan, Mulyo Wibowo, mengungkapkan bahwa klaim yang diajukan oleh fasilitas kesehatan di kedua provinsi tersebut telah disalurkan, dengan rincian Rp 24,9 triliun untuk Jawa Tengah dan Rp 4,7 triliun untuk DIY.

"Hingga 31 Desember 2024, tercatat sebanyak 41,5 juta pasien terdaftar sebagai peserta BPJS, yang setara dengan 98 persen dari total jumlah penduduk di Jateng dan DIY," katanya.