Sarif Minta Pengawasan Kendaraan Muatan Diperketat
- Istimewa
Jateng – Pengawasan kendaraan muatan Over Dimension Over Loading (ODOL) perlu terus dimaksimalkan sebagai upaya antisipasi atas kecelakaan. Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah menyebut, belakangan ini sering terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan muatan dan menelan korban jiwa.
“Situasi ini tentu harus mendapat perhatian dari pemerintah. Kecelakaan yang sudah terjadi harus menjadi pelajaran untuk berbenah ke depan,” ungkapnya, Jumat (16/5).
Pada 7 Mei lalu, sebuah truk tronton besar bernomor polisi B 9970 BYZ menabrak angkutan kota (angkot) yang membawa rombongan guru SD di jalur Kalijambe, Kabupaten Purworejo yang menelan korban meninggal 12 jiwa.
Di jalur yang sama, truk pengangkut semen curah dengan Nopol L 8856 UUA mengalami kecelakaan tunggal saat menuruni jalur tengkorak tersebut, Selasa (13/5).
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah
- istimewa.
“Di beberapa titik di Kota Semarang juga sering terjadi kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan. Tentu ini harus segera diatasi agar tidak terus berulang,” tegas Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Komisi Nasional Transportasi Indonesia mencatat, armada truk menduduki peringkat kedua penyebab kecelakaan lalu lintas meski jumlah armada truk lebih sedikit ketimbang kendaraan roda empat.
“Ini bisa saja akibat pengawasan terhadap operasional angkutan barang belum maksimal,” jelasnya.
Sarif mengakui, pengawasan ketat kepada angkutan barang agar tidak melebihi muatan bisa berdampak terhadap tarif angkutan barang. “Namun tentunya jaminan keselamatan bertransportasi bagi semua warga harus menjadi prioritas,” katanya.
Meski demikian, kata Sarif, sosialisasi keselamatan berlalu lintas harus disosialisasikan terus menerus kepada semua pihak. “Jangan hanya kepada pengemudi yang melintas saja, tapi juga kepada pengusaha atau pemilik kendaraan,” katanya.