Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK, Pernyataan Megawati Jadi Sorotan
- Dok PDIP
Jateng – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah menetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap.
Penetapan Hasto sebagai tersangka itu melalui surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (sprindik) dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024.
Dalam Sprindik disebutkan bahwa Hasto diduga bersama-sama dengan Harun Masiku sebagai pihak pemberi suap kepada mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan. Suap itu diduga berkaitan dengan pergantian antarwaktu atau PAW anggota DPR.
Jubir KPK Tessa Mahardhika dikonfirmasi awak media menyatakan bakal mengecek terlebih dahulu kabar penetapan Hasto sebagai tersangka. Tessa berjanji akan menyampaikan perkembangannya.
"Saya akan coba cek terlebih dahulu infonya, bila ada update akan disampaikan ke rekan-rekan," kata Tessa.
Geruduk KPK
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri pernah menyampaikan kecaman atas proses hukum yang dilakukan KPK terhadap Hasto Kristiyanto.
Presiden Kelima RI itu mengatakan bakal mendatangi KPK jika Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ditangkap dan ditahan KPK.
Menurut Megawati, sebagai ketua umum wajib bertanggungjawab terhadap para kader partainya. Termasuk jika nantinya Hasto ditersangkakan dan ditangkap, maka Ia akan turun tangan ke KPK.
"Saya bilang, kalau kau itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum. Bertanggung jawab kepada warga saya. Dia adalah sekjen saya," tegas Megawati di acara peluncuran dan diskusi buku 'Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis' di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Megawati juga berulang kali menyatakan akan bereaksi keras jika KPK benar-benar menangkap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Bahkan, Megawati menantang penyidik KPK untuk juga memanggil dan memeriksanya.
"Saya berani kalau umpamanya suruh datang ke sini Rossa, suruh datang ngadepin aku. Loh, lha iya lha, gile, orang yang bikin KPK itu saya lho. Kok enggak diaku loh!, kata Megawati.