Jawa Tengah Jadi Tujuan Utama Mudik Lebaran 2025, Ini Strategi Pemerintah Antisipasi Lonjakan Pemudik

Ilustrasi arus mudik lebaran di Gerbang Tol Kalikangkung
Sumber :
  • VIVA

Jateng – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) sebagai tujuan utama pergerakan pemudik pada Lebaran Idul Fitri 2025/1446 H.

Diperkirakan sebanyak 36,6 juta orang akan melakukan perjalanan ke wilayah ini, menjadikannya daerah dengan arus mudik tertinggi di Indonesia.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhy mengungkapkan dalam Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran 2025 bahwa potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara dengan 52 persen dari total penduduk Indonesia.

Data ini diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) bekerja sama dengan Litbang Kompas.

"Jawa Tengah menjadi daerah tujuan perjalanan terbanyak dengan 36,6 juta orang atau 25 persen dari total proyeksi pergerakan angkutan Lebaran 2025," ujar Menhub, Jumat, 14 Maret 2025.

Selain Jawa Tengah, destinasi utama lainnya adalah Jawa Timur dengan 27,4 juta pemudik (18,7 persen), disusul Jawa Barat (22,1 juta orang atau 15,1 persen), Yogyakarta (9,4 juta orang atau 6,4 persen), dan Sumatera Utara (6,2 juta orang atau 4,2 persen).

Dari sisi daerah asal pemudik, Jawa Barat menjadi penyumbang terbanyak dengan 30,9 juta orang (21,1 persen), diikuti Jawa Timur (26,4 juta orang atau 18 persen), Jawa Tengah (23,3 juta orang atau 15,9 persen), Banten (7,9 juta orang atau 5,4 persen), dan DKI Jakarta (6,7 juta orang atau 4,6 persen).

Lonjakan Kendaraan dan Moda Transportasi Favorit

Untuk moda transportasi, mobil pribadi masih menjadi pilihan utama masyarakat dengan perkiraan jumlah 33,69 juta pemudik (23 persen). Disusul oleh bus (24,76 juta atau 16,9 persen), kereta api antarkota (23,58 juta atau 16,1 persen), pesawat (19,77 juta atau 13,5 persen), dan sepeda motor (12,74 juta atau 8,7 persen).

Diproyeksikan, kepadatan arus mudik kendaraan pribadi akan terjadi pada H-3 Lebaran dengan 3,47 juta perjalanan, sedangkan arus balik terpadat terjadi pada H+5 dengan 6,97 juta kendaraan melintas. Jalan tol Trans Jawa diperkirakan menjadi titik paling padat dengan 7,95 juta kendaraan melintas selama periode mudik.

Untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, lonjakan perjalanan terbesar diperkirakan terjadi pada H-3 dengan 1,08 juta pemudik dan puncak arus balik pada H+5 dengan 2,3 juta pemudik. Kepadatan sepeda motor diprediksi akan terjadi di jalur arteri dan alternatif dengan total pergerakan mencapai 4,41 juta kendaraan.

Beberapa simpul transportasi utama diprediksi akan mengalami lonjakan pemudik, di antaranya:

Terminal tersibuk: Terminal Purabaya, Surabaya (1,08 juta orang) dan Terminal Giwangan, Yogyakarta (609,45 ribu orang).

Stasiun kereta api tersibuk: Stasiun Pasar Senen, Jakarta (4,08 juta orang) dan Stasiun Yogyakarta Tugu (2,02 juta orang).

Bandara tersibuk: Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar (1,60 juta orang) dan Bandara Juanda, Surabaya (3,24 juta orang).

Pelabuhan tersibuk: Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menjadi yang tersibuk baik sebagai pelabuhan asal (292,81 ribu orang) maupun tujuan (766,38 ribu orang).

Strategi Pemerintah untuk Kelancaran Mudik 2025

Menhub Dudy menegaskan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi guna mengantisipasi lonjakan pemudik dan mencegah kemacetan parah di simpul-simpul transportasi serta ruas jalan utama, baik tol maupun arteri.

"Kami berkomitmen untuk memastikan penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini berlangsung dengan aman dan terkendali. Pusat informasi transportasi juga akan dioperasikan 24 jam untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi," ungkapnya.

Beberapa kebijakan yang akan diterapkan meliputi: Penerapan Work from Anywhere (WFA) untuk mengurangi kepadatan di hari puncak mudik. Program mudik gratis bagi pemudik yang menggunakan transportasi umum dan kendaraan roda dua.

Rekayasa lalu lintas seperti sistem one way, contra flow, dan ganjil-genap untuk mengurai kepadatan. Pengaturan lalu lintas di titik rawan kemacetan, termasuk pasar tumpah dan lokasi strategis lainnya.

Selain itu, Kemenhub juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan kelancaran pergerakan pemudik, khususnya di jalur-jalur utama yang berpotensi mengalami hambatan signifikan.

Dengan berbagai strategi ini, diharapkan arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.