Keren, Disabilitas ini Terus Berkarya di Tengah Keterbatasan
- Istimewa
Jateng – Tangan-tangan terampil cekatan mencipratkan cairan pewarna ke atas sehelai kain putih. Cipratannya acak tak beraturan, namun jika dilihat secara seksama dan semakin lama, keindahannya pun muncul. Corak batik itu tak terpola.
Melalui cipratan cairan pewarna, seperti warna hijau, merah, dan kuning, seketika motif batik terbentuk. Warna-warni cipratan batik menyatu dengan kain. Tiga orang lelaki mengenakan baju batik sibuk membuat batik. Ketiganya adalah penghuni Rumah Pelayanan (Rumpel) Sosial Disabilitas Mental Waluyotomo Jepara, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.
Keterbatasannya, tak lantas membatasi kemampuan mereka. Justru, keterampilannya secara bebas muncul dari hati yang jujur. Bahkan, saat Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin bersama rombongan, berkesempatan melihat mereka berkarya, mereka tetap serius melanjutkan goresan dan cipratan kuasnya. "Bagus sekali karyanya. Ini karya batik, ya. Keren lho warnanya," kata Ketua BKOW Provinsi Jateng, Nawal.
Nawal mengatakan, di panti itu para penyandang disabilitas mental mendapatkan pelatihan pembuatan keterampilan membuat batik ciprat, yang hasilnya sudah bisa dipasarkan hingga Jakarta. "Karyanya bagus, batiknya juga bagus. Warnanya menarik. Mereka melakukan sendiri. Satu kain dicipratkan warna sendiri oleh tiga orang, sesuai dengan keinginan sendiri," puji Nawal.
Selain juga yang tidak kalah kerennya, yaitu mereka membuat pot yang bahannya berasal dari kain bekas dicampurkan semen. Menurutnya, karya mereka bagus. "Ini luar biasa," ucapnya.