Data Inflasi AS Melemah, Rupiah Menguat

dollar
Sumber :
  • Unsplash

Jateng –Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot pada pasar perdagangan Jumat pagi, 13 Januari 2023 mengalami penguatan. Kondisi ini terjadi setelah data inflasi AS mengalami penurunan.

Data Terbaru Mengenai Ekonomi Indonesia

Misteri Penemuan Mayat di Klaten Terungkap! Pelaku Tetangga Korban Sendiri, Motif Gegara Pasir

Berdasarkan pantauan pada pukul 09.18 WIB, mata uang rupiah mengalami penguatan hingga mencapai 128 poin. Atau dengan kata lain, menembus hingga 1,05% ke level Rp15.210 per dolar AS. Catatan ini lebih baik ketimbang pada penutupan sebelumnya yakni senilai Rp15.338 per dolar AS.

Berdasarkan informasi dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir, rupiah terpatok berada di angka Rp15.366 per dolar AS.

Primbon Jawa: 3 Weton yang Dipercaya Bakal Hidup Sejahtera dan Sukses Saat Menjelang Masa Senja

Menurut Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra, dampak inflasi tersebut membuat nilai tukar rupiah pada dolar diperkirakan akan mengalami penguatan kembali. Yakni selama dua hari secara berurutan.

"Dari rilis data inflasi konsumen AS bulan Desember, hasilnya memperlihatkan bahwa inflasi AS mengalami penurunan, sehingga kondisi ini membantu penguatan pada rupiah hari ini terhadap dolar AS," kata Ariston.

Primbon Jawa: 3 Weton Wanita yang Menjadi Sumber Rezeki Bagi Keluarganya

Ariston menjelaskan, data inflasi amerika kemudian mendorong harapan kebijakan peningkatan suku bunga acuan AS yang lebih kecil pada tahun ini.

Di sisi lain, perubahan aturan pembatasan COVID-19 di China juga berperan dalam memberikan sentimen positif terhadap rupiah. Sebab, dengan perbaikan kondisi ekonomi China, akan mendorong perdagangan antara kedua negara. 

"Pencabutan kebijakan PPKM juga berdampak pada sentimen positif terhadap rupiah. Harapannya, hal ini dapat menggerakkan roda ekonomi Indonesia pada masa perlambatan ekonomi global," katanya.

Kemudian, peluang penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS berada di rentang Rp15.300 hingga Rp15.280. Adapun peluang resisten berada di rentang Rp15.380.

Ekonomi Indonesia Terus Melesat di Bawah Jokowi

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus melesat di bawah pimpinan presiden Joko Widodo. Program yang diterapkan Jokowi, mampu menjaga tren perekonomian Tanah Air pada jalur positif. 

Berdasarkan analisis Guru Besar Ekonomi Universitas Negeri Semarang (UNNES) Prof Heri Yanto, Jokowi telah melakukan pembangunan secara merata. Hal tersebut menjadi sebuah nilai positif yang menurutnya akan terus berkembang di masa akan datang. 

Dirinya juga memberikan apresiasi kesuksesan Jokowi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini akan menjadi fondasi menuju Indonesia Emas pada 2045 akan datang.

Selain itu, Jokowi juga fokus pada pengembangan sumber daya manusia. Kemudian, mendorong industri digital agar terus tumbuh untuk sarana pembangunan generasi muda unggul dengan daya saing global.

Sebagai gambaran, pertumbuhan ekonomi pada Triwulan 3 tahun 2022, sukses memacu hingga angka 5,72%. 

Nah, patut dinantikan apakah kondisi data inflasi AS akan terus melemah sehingga akan membuat rupiah kembali menguat.

sumber referensi: viva.co.id