Kawah Sileri Semburkan Lumpur Sejauh 50 Meter, PVMBG Sebut Dieng Masih Aman Dikunjungi

Kawah Sileri di Kabupaten Banjarnegara
Sumber :
  • PVMBG

Jateng – Kawah Sileri di Desa Kepakisan, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan menyemburkan asap tebal bercampur lumpur. 

Eskalasi Cuaca Ekstrem Menguat, Kepala BMKG Turun ke Jateng Temui Pj Gubernur Waspada Bencana

Kejadian ini sempat terekam dalam video amatir warga dan menarik perhatian banyak pihak.

Dalam video yang diunggah di media sosial, terlihat detik-detik erupsi freatik Kawah Sileri yang menyemburkan material lumpur disertai asap putih tebal pada Senin, 6 Januari 2025, pukul 10.58 WIB 

Cuaca Ekstrem, Tembok Rumah Warga di Purwokerto Jebol Ditimpa Tanah Longsor

Erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh lebih kurang 50 meter ke arah utara dan barat laut lebih kurang 25 meter ke arah barat dan lebih kurang 5 meter ke arah selatan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera memberikan klarifikasi bahwa fenomena ini adalah aktivitas erupsi freatik, yang masih tergolong biasa dan terkendali. Erupsi tersebut terekam di seismograf digital dengan durasi sekitar 56,8 detik dan amplitudo maksimum 42,7 milimeter.

Pilgub Jateng, Sudaryono: Pasangan Luthfi-Yasin Selaras dengan Pemerintahan Prabowo

PVMBG menjelaskan, jarak lontaran material lumpur sejauh 50 meter dari bibir kawah masih berada dalam radius bahaya yang sudah ditetapkan. Sebagai langkah antisipasi, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak memasuki area dalam radius 500 meter dari kawah.

"Visual asap erupsi berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 70 meter dari permukaan air kawah. Erupsi freatik 6 Januari 2025 tidak didahului oleh tanda-tanda peningkatan aktivitas  vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun instrumental berupa kegempaan dan/atau geokimia sebelum terjadinya erupsi," kata petugas Pos PGA Dieng Aziz Yuliawan

Bahkan, kegempaan tidak mengalami peningkatan dan suhu air Kawah Sileri dalam tiga hari terakhir berfluktuasi antara 63-71,5 derajat Celcius atau normal serta sensor suhu masih berfungsi pascakejadian erupsi.

Menurut Aziz, semburan lumpur tersebut merupakan yang pertama kali sejak PVMBG meningkatkan status Kawah Sileri dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II) pada tanggal 19 Desember 2024 pukul 18.00 WIB, seiring dengan adanya peningkatan aktivitas berupa erupsi freatik dari bagian timur kawah yang terjadi pada tanggal 18 Desember 2024 pukul 15.12 WIB.

 

"Erupsi freatik itu terekam di seismograf digital dengan durasi gempa sekitar 200 detik dan amplitudo maksimum 42,7 milimeter. Erupsi freatik berupa semburan lumpur dengan sebaran ke arah utara-timur sejauh lebih kurang 100 meter, ke arah barat lebih kurang 25 meter, dan ke arah selatan lebih kurang 10 meter," kata Aziz.

Aman Bagi Wisatawan

PVMBG menegaskan bahwa aktivitas ini tidak memengaruhi keamanan destinasi wisata di Dataran Tinggi Dieng. Dengan jarak sekitar 6 kilometer dari pusat wisata Dieng, kawasan tersebut tetap aman untuk dikunjungi wisatawan.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Tursiman mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh hoaks terkait dengan peningkatan aktivitas Kawah Sileri di Dataran Tinggi Dieng, Desa Kepakisan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Berdasarkan hasil koordinasi kami dengan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) khususnya Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, tadi pagi memang terjadi semburan lumpur dari Kawah Sileri," katanya saat dihubungi

Menurut dia, semburan lumpur tersebut tidak berbahaya karena selain berupa material lumpur dingin, jarak semburannya hanya sejauh 40-50 meter.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat maupun wisatawan untuk mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, yakni tidak memasuki wilayah radius 500 meter dari pusat Kawah Sileri dan tidak diperbolehkan bermalam di sekitar kawah.

Selain itu, kata dia, BPBD Kabupaten Banjarnegara bersama Pos PGA Dieng juga meningkatkan pemantauan aktivitas Kawah Timbang di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

"Sesuai rekomendasi PVMBG, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki Kawah Timbang dan juga agar waspada saat melakukan penggalian tanah di sekitarnya karena berpotensi terancam gas CO2 beracun," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan sejumlah objek wisata di Dataran Tinggi Dieng khususnya Kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang, dan beberapa destinasi di sekitarnya aman dikunjungi wisatawan karena cukup jauh dari Kawah Sileri.

"Kompleks Candi Arjuna dan beberapa objek wisata di sekitarnya tetap aman dikunjungi wisatawan karena jaraknya cukup jauh dari Kawah Sileri," kata Tursiman yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara.