Jadi Tetenger Jateng, Ahmad Luthfi Dukung Pengembangan Kawasan MAJT untuk Kemakmuran Masyarakat

MAJT di Semarang
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyatakan, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang harus bisa memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh karenanya, perlu dilakukan pengembangan. Apalagi, masjid yang berada di Jalan Gajah Kota Semarang ini merupakan salah satu tetenger (ciri khas) dan trademark Provinsi Jawa Tengah.

Permudah Akses Nelayan, Sedimentasi Muara Pelabuhan Asemdoyong Pemalang Mulai Dikeruk

"MAJT ini jadi trademark, kebanggaan bagi masyarakat muslim kita. Kita harus punya tetenger yang harus kita uri-uri (lestarikan). MAJT adalah ikon Jawa Tengah," kata Ahmad Luthfi.

Luthfi menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai pengemban fungsi Yayasan MAJT, memiliki kewajiban untuk mengembangkan kawasan MAJT. Pengembangan MAJT akan diarahkan pada nilai-nilai budaya keislaman dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan lain.

36 Sapi Kurban Presiden RI Dibagi di Jateng, Sekda: Bentuk Apresiasi Peternak Lokal

"MAJT tidak hanya memakmurkan masyarakat sekitar, tetapi juga untuk memberikan usaha, dalam rangka menunjang kemakmuran umat di wilayah kita," jelasnya.

Saat ini, luas lahan kawasan MAJT mencapai 34 hektar. Rencananya, selain bangunan masjid yang sudah ada, kawasan itu nanti juga dibangun pesantren, rumah sakit, pusat bisnis, dan rumah pemotongan hewan (RPH). Terkait RPH, Pemprov Jateng juga memiliki program prioritas, yaitu sembelih halal. Program ini menjadi kesatuan dalam program Pesantren Obah.

Ramah Lingkungan, Ahmad Luthfi Luncurkan Bahan Bakar Pertamax Green 95

Ketua Pengurus Pengelola MAJT, Noor Ahmad mengatakan, saat ini di kawasan MAJT sudah ada Pesantren Tahfidz Al-Qur'an. Semua santri yang belajar di pesantren tersebut, merupakan penerima beasiswa dari Baznas Jateng. Pesantren ini juga sudah berkolaborasi dengan perguruan tinggi, sehingga selain mendapat pembelajaran pesantren, juga belajar pendidikan formal.

"Setelah lulus, mereka kami kembalikan ke daerah masing-masing, untuk menjadi imam yang kita bekali dengan tafsir, hadits, dan pemahaman Islam yang rahmatan lil alamin," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
img_title