Jawa Tengah Kekurangan Dokter Umum
- istimewa.
Jateng – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menyatakan, proyeksi kebutuhan dokter umum di wilayahnya masih cukup tinggi. Ia berharap, semakin banyak fakultas kedokteran berkualitas di wilayahnya, sehingga mampu memenuhi kebutuhan tersebut.
"Proyeksi kebutuhan dokter umum di Jateng berdasarkan permintaan per 1.000 penduduk tahun 2024 sebesar 20.084 orang,” kata Nana saat menghadiri acara ground breaking gedung laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) di Gunungpati, Kota Semarang.
Namun, lanjut dia, jumlah dokter umum di Jateng saat ini masih sebanyak 10.615 orang, sehingga masih terdapat kekurangan 9.469 orang dokter umum.
Memang, Nana menjelaskan, usia harapan hidup masyarakat Jawa Tengah saat ini rata-rata sekitar 74,69 tahun. Artinya kesehatan dan kebugaran masyarakat mulai meningkat. Namun, masih tetap diperlukan kontribusi pemenuhan permintaan dokter. Sebab masih banyak tantangan bidang kesehatan yang harus diselesaikan.
Ia mencontohkan, pada triwulan III tahun 2024, terdapat 320 kasus kematian Ibu, kematian bayi (0-1 tahun) 3.274 kasus, dan kematian balita mencapai 3.672 kasus. Sedangkan prevalensi stunting pada tahun 2023 berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) sebesar 20,7%. Selain itu, masih ada tantangan untuk menangani penyakit-penyakit lain seperti TBC, diabetes, jantung, gangguan saluran pernapasan, dan lainnya.
"Kita masih berupaya menurunkam angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), angka kematian balita (AKBa), dan stunting. Tantangan ke depan juga makin kompleks," kata Nana.
Acara ground breaking tersebut digelar dengan tasyakuran akreditasi Unwahas sebagai universitas unggul yang diperoleh oleh BAN-PT.