Taj Yasin Minta Antisipasi Dampak Kenaikkan Tarif Resiprokal Amarika Serikat
- Istimewa
Jateng – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin meminta kepada jajarannya agar mempersiapkan strategi untuk mengantisipasi dampak kebijakan tarif resiprokal yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Indonesia. Sebab, menurut Taj Yasin, dampak kenaikkan resiprokal sebesar 32% per 9 April 2025 ini, berpotensi akan berdampak terhadap kegiatan pelaku usaha Jawa Tengah yang mengekspor komoditasnya negeri Paman Sam tersebut.
“Kita benar-benar berjuang, untuk bagaimana memberikan terobosan kepada masyarakat, khususnya para pelaku UMKM,” kata Taj Yasin
Menurut dia, terobosan itu penting dilakukan, agar ekspor Jateng tidak turun signifikan. Sebab, turunnya nilai ekspor akan mempengaruhi turunnya pertumbuhan ekonomi Jateng. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah pada 2024, nilai ekspor non migas Jawa Tengah ke Amerika Serikat sebesar 4.470,27 juta dollar Amerika, nilai itu lebih tinggi dari 2023 yang mencapai 3.736,58 juta dollar Amerika.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah mencatat, 10 besar komoditas non migas yang diekspor ke Amerika adalah pakaian jadi bukan rajutan, barang-barang rajutan, barang-barang dari kulit, alas kaki, perabot rumah, dan mesin-mesin atau pesawat mekanik. Selanjutnya, kayu-barang dari kayu, mainan, perhiasan/ permata, dan bulu unggas.