Mohammad Saleh: MOU Ekspor Listrik dari Energi Hijau Merupakan Langkah Cerdas Pemerintah RI

MoU Menteri ESDM dengan Singapura
Sumber :
  • Istimewa

Adapun nilai investasi energi terbarukan proyek tersebut di luar pembangunan kawasan industri lebih dari US$10 miliar. Angka ini menunjukkan besarnya komitmen kedua negara dalam mengembangkan energi hijau Indonesia. Bahlil menegaskan kawasan industri Batam nantinya akan dibangun seperti Malaysia dan Singapura. "Kita bikin di situ supaya dekat dengan Singapura," ucapnya.

Atasi Banjir Rob Sayung Demak, Pemprov Jateng Perbanyak Pompa

Lokasi strategis ini akan memudahkan distribusi listrik dan operasional kawasan industri. Adapun kapasitas ekspor listrik EBT lintas batas ke Singapura diperkirakan mencapai 3,4 gigawatt (GW). Untuk memenuhi permintaan tersebut, Kementerian ESDM memperkirakan akan membutuhkan 18,7 GW produksi panel surya Indonesia dan 35,7 GWh produksi baterai.

Potensi investasi diestimasi mencapai US$30 miliar sampai dengan US$50 miliar untuk pembangkit panel surya Indonesia dan US$2,7 miliar untuk manufaktur panel surya dan battery energy storage system (BESS). MOU ini juga diperkirakan dapat mendatangkan potensi penambahan devisa US$4 miliar - US$ 6 miliar per tahun dan penambahan penerimaan negara US$210 juta-US$600 juta per tahun, serta lapangan kerja baru 418.000 pekerja dari manufaktur, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan panel surya dan BESS.

Senyum Sunoto Akhirnya Rumahnya Diperbaiki