Shin Tae yong Ungkap Perbedaan Melatih Timnas Indonesia dan Korea Selatan

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong
Sumber :
  • PSSI

Olahraga, VIVAJatengShin Tae yong, pelatih Timnas Indonesia, menceritakan perbedaan pengalaman yang ia rasakan ketika melatih Korea Selatan dengan Indonesia.

Ia mengatakan, ia merasa diistimewakan ketika menjadi pelatih Timnas Indonesia. Dan ada hal-hal yang ia dapat yang membuatnya kaget.

Shin Tae yong bercerita dalam YouTube milik Park Moon-sung, Dalsu Live, ia punya mobil pribadi yang dilengkapi dengan lampu strobo. Dan setiap kali ia bepergian, ia selalu dikawal agar terhindar dari kemacetan.

Timnas Indonesia Ditinggal Pilar Penting Jelang Lawan Vietnam: Shayne Pattynama Cedera!

"Saya punya mobil sendiri dan ada lampu strobo dengan nomor polisi kode negara, jadi setiap saya bepergian akan ada suara 'bipbipbip', tidak semua orang boleh menggunakan kendaraan negara," kata Shin Tae yong.

Shin Tae-yong bahkan kini sudah terbiasa dengan pengawalan untuk membuka jalanan macet yang tak pernah dia dapatkan ketika di Korea Selatan," ucap Shin.

Pemain Keturunan di Ujung Tanduk: Pilih KNVB atau Timnas Indonesia?

"Jalan terbuka dari kemacetan dan saya melewatinya dengan suara sirine, saya merasa seperti sangat besar," kata Shin Tae yong.

Selain itu, Shin Tae yong mengaku kini sudah akrab dengan protokoler kenegaraan karena sering bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo.

"Saya bertemu Presiden di sana dan melakukan kunjungan kehormatan," kata Shin Tae yong.

Shin Tae yong juga ditanya tentang iklan-iklan yang ia bintangi selama menjadi pelatih Timnas Indonesia.

Shin Tae yong membintangi salah satu merk ramen dan rela menari dan menggunakan wig.

Naturalisasi vs Nasionalisme: Kasus Lima Pemain Keturunan di Belanda U-21

"Saya tentu harus melakukan apapun, saya melakukannya (tarian)," kata Shin Tae yong tertawa.

Artikel ini sudah tayang di VIVA.co.id pada hari Senin, 19 Februari 2024 - 09:46 WIB yang berjudul "Tak Seperti di Korea, Shin Tae-yong Bongkar Fasilitas Istimewa yang Diberikan PSSI" oleh Robbi Yanto.