Merasa Tak Diberi Kesempatan, Qatar Berencana Tak Lagi Kejar Manchester United

Sheikh Jassim
Sumber :
  • Twitter via VIVA

VIVAJateng, Olahraga - Berita terkini tentang akuisisi saham Manchester United mengindikasikan kemungkinan kekecewaan para pendukung klub.

Jadwal Siaran Langsung Sepakbola Akhir Pekan Ini: Liga 1, Premier League, Bundesliga, dan LaLiga

Hal ini disebabkan oleh laporan bahwa Keluarga Kerajaan Qatar yang sebelumnya berusaha untuk memperoleh saham klub, dikabarkan akan menghentikan upaya tersebut.

Sheikh Jassim Bin Hamad Al Thani, yang memimpin perundingan untuk akuisisi saham MU, sedang mempertimbangkan untuk menarik penawaran tersebut.

Kembalinya Sang Penyelamat: Casemiro Bawa Manchester United Bangkit

Mengutip dari Sky Sports, Sheikh Jassim dan timnya telah memutuskan untuk menghentikan upaya akuisisi saham Manchester United.

Alasan di balik keputusan ini adalah karena mereka merasa tidak diberi kesempatan untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut.

Iran vs Qatar: Duel Sengit di Semifinal Piala Asia 2023

Terlihat bahwa pihak Keluarga Glazer, yang saat ini menjadi pemilik Manchester United, tampaknya mundur dari negosiasi akuisisi saham klub.

Mereka berusaha untuk mendapatkan nilai harga yang tinggi dari calon pembeli.

Sheikh Jassim tidak ingin ikut terpengaruh oleh situasi saat ini. Ia merasa bahwa tawaran yang telah diajukan sudah cukup baik, tetapi Keluarga Glazer menetapkan harga yang terlalu mahal.

Hal ini seakan-akan memperkuat pernyataan Sheikh Hamad, ayah dari Sheikh Jassim, yang mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap rencana investasi yang dilakukan.

Menurutnya, harga yang ditetapkan untuk industri sepak bola terlalu mahal.

Hingga saat ini, Keluarga Kerajaan Qatar telah mengajukan tawaran sebesar 4,5 miliar poundsterling (sekitar Rp88 triliun), sementara Glazer ingin menjualnya seharga 112 triliun.

Posisi Glazer sebagai pemilik saham MU memang tidak lagi nyaman karena banyaknya protes dari suporter yang ingin melihat adanya perubahan.

Selama Glazer memegang kepemilikan MU, para suporter terus melakukan aksi protes karena merasa bahwa sang pemilik sangat kikir dan menghalangi perkembangan tim.