Kenapa Umat Islam Harus Shalat Hingga Akhir Hayat? Ini Jawaban Cerdas Gus Baha
Jateng – Shalat merupakan sebuah kewajiban yang harus dijalani setiap umat muslim sepanjang hidupnya. Rasulullah SAW bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”
Maka tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang meruntuhkan agama.
Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti.
“Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Lantas apa alasan yang logis kenapa shalat harus dijalankan sepanjang hidup umat Islam?
Tak hanya bagi orang dewasa, pertanyaan semacam ini juga kerap dilontarkan oleh anak-anak. Dan hal ini pula yang pernah dialami oleh ulama asal Rembang, Jawa Tengah, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim yang pernah ditanya oleh anaknya perihal kenapa melaksanakan sholat terus menerus.
Pertanyaan lucu dan lugu, namun sukar dijawab ini ternyata dengan mudah dijawab oleh pria yang akrab disapa Gus Baha dengan jawaban yang logis atau masuk akal.
Gus Baha menerangkan dirinya pernah mendapat pertanyaan dari anaknya perihal dirinya melaksanakan sholat terus menerus.
“Kalau anak saya tanya, Pak kenapa Bapak sholat terus?" terang Gus Baha menirukan pertanyaan anaknya sebagamana dikutip dari tayangan YouTube Short @pengaosangusbaha.
Menjawab pertanyaan anaknya ini, Dengan mudah dijawab oleh murid Mbah Moen Zubair. Menurutnya, sudah sepantasnya manusia itu sujud. Sebab manusia telah menggunakan bumi Allah ini secara cuma-cuma.
“Sepantasnya jadi manusia itu sujud, Nak,” jawab Gus Baha.
“Tidak ikut membuat dunia, kok ikut menggunakan, Allah ya dibayar tidak mau,” terangnya.
Gus Baha pun menambahkan analogi yang memperjelas jawabannya itu. Ia mengatakan bahwa saat menyewa rumah orang saja harus bayar dan tentu saja dengan sujud ini sebagai bayaran atas anugerah nikmat Allah SWT yang sangat besar ini.
“Kata saya begitu, orang menggunakan rumah orang juga harus bayar, ini menggunakan buminya Allah tidak bayar, ya sudah saya anggap sujud itu bayar,” terangnya.
“Sehingga merasa sujud itu satu identitas," tandasnya.