Keren, Kabupaten Bekasi Jadi Tuan Rumah Workshop Bahaya Limbah Kimia yang Diikuti 18 Negara Asia

Ilustrasi workshop, workshop, lokakarya
Sumber :
  • Freepik/master1305

Dedy Supriyadi berharap pertemuan ini tidak hanya meningkatkan sinergi antarunsur dan negara melainkan juga memperkuat kapasitas pengelola kawasan industri terutama di Kabupaten Bekasi dalam mencegah serta menanggulangi dampak negatif yang diakibatkan kimia berbahaya dan limbah B3.

"Saya berharap dengan pelatihan, simulasi dan diskusi tanggap darurat ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, perusahaan serta masyarakat dalam menghadapi potensi insiden akibat limbah B3. Apabila terjadi keadaan darurat, kita mampu memberikan respons cepat, tepat dan efektif untuk meminimalkan dampak negatif," ucap Dedy Supriyadi.

Adapun kegiatan lokakarya ini terselenggara atas inisiasi Basel, Rotterdam and Stockholm Secretariat (BRS Secretariat) di bawah Unit Gabungan Lingkungan Hidup/Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA), yang juga dikenal sebagai Unit Gabungan UNEP/OCHA (JEU).

Perwakilan Basel, Rotterdam, and Stockholm Convention Secretariat Francesca Cenni mengaku tidak mudah mengatasi pengelolaan limbah B3 di negara dengan perusahaan industri terbesar namun melalui lokakarya ini pihaknya ingin memberikan edukasi terhadap penanganan limbah yang membahayakan lingkungan sekitar.

Francesca Cenni juga menyatakan kegiatan ini sebagai bentuk perhatian khusus dari badan otoritas dunia PBB terkait mekanisme kondisi tanggap darurat dalam mencegah pembuangan limbah industri dan kasus darurat lain.

"Workshop ini bertujuan untuk berbagi pengetahuan tentang kasus-kasus darurat di perusahaan industri dan melibatkan para pengelola perusahaan untuk ikut andil memahami tanggap darurat guna mencegah pembuangan limbah industri," kata dia.