Universitas Negeri Sebelas Maret jadi Top 221 di Asia dan Peringkat Terbaik ke-55 di Asia Tenggara

Kampus UNS di Solo, Jawa Tengah.
Sumber :
  • (ANTARA/Aris Wasita)

Jateng – Selamat,  Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta peringkatnya naik pada QS Asia Rankings 2024, jika dibandingkan tahun sebelumnya. 

Selamat, Pemprov Jateng Sabet Dua Penghargaan Bhumandala Award 2024

Rektor UNS Hartono di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (8/11) mengatakan UNS menempati peringkat 221 Asia dan 55 Asia Tenggara.

"Peringkat ini naik signifikan dari peringkat 301-350 QS Asia Rankings 2024, yang artinya peringkat UNS naik 80 posisi. Demikian juga di level Asia Tenggara, juga meningkat pesat di mana di tahun sebelumnya berada di peringkat 62 menjadi peringkat 55," kata Hartono seperti dikutip dari Antara News. 

Ribuan Relawan Barisan Luthfi Bergerak Pekalongan Deklarasikan Dukungan untuk Luthfi-Yasin

Hartono menambahkan indikator yang meningkat signifikan untuk UNS di antaranya adalah reputasi akademik, pertukaran mahasiswa, dan reputasi dari pengguna lulusan.

Terkait hal itu, Hartono mengapresiasi kerja keras seluruh sivitas akademika untuk memajukan prestasi UNS.  

Rekomendasi 10 Destinasi Wisata dan Ikon Magelang, Salah Satunya Tempat Syuting Film

"Kami menargetkan, UNS minimal bisa masuk dalam top 200 Asia di tahun depan," katanya.  

Sementara itu, QS Asia Rankings merupakan pemeringkatan di level Asia dari Quacquarelli Symonds (QS) yang merupakan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi yang berbasis di Inggris. Pada edisi kali ini, ada 984 perguruan tinggi di Asia yang masuk dalam QS Asia Rankings 2025 termasuk di dalamnya ada 73 perguruan tinggi dari Indonesia.  

Indikator yang digunakan dalam QS Asia Rankings 2025 terdiri dari reputasi akademik terdiri dari 30 persen, sitasi perpaper 10 persen, paper perdosen 5 persen, reputasi dari pengguna lulusan 20 persen, rasio dosen dan mahasiswa 10 persen, proporsi dosen dengan pendidikan doktor 5 persen.

Selain itu juga jaringan riset internasional 10 persen, mahasiswa pertukaran inbound, mahasiswa pertukaran outbound, rasio mahasiswa internasional, dan rasio dosen internasional masing-masing 2,5 persen.