Dari Pati, Wamentan Pastikan Rumah Pompa Tambakromo Kembali Beroperasi

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono.
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mendapat laporan Rumah Pompa Tambakromo, Pati, berhenti beroperasi akibat terbentur biaya operasional.

Setelah meninjau langsung ke lapangan, pada Jumat, 2 Agustus 2024, Sudaryono memastikan rumah pompa tersebut segera diaktifkan lagi demi memenuhi kebutuhan air bagi petani Tambakromo yang satu tahun terakhir ini dilanda kekeringan panjang.

"Karena itu, demi membela rakyat dan petani Pati kita tidak perlu ragu-ragu untuk segera menyampaikan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan," kata Sudaryono, Semarang, Jateng, Sabtu, 3 Agustus 2024.

Sudaryono berharap, setelah kembali beroperasi, Rumah Pompa Tambakromo menjadi pendukung utama tingginya produksi pangan dan kesejahteraan petani di Pati

Sudaryono menegaskan, agar tidak berhenti beroperasi lagi, ke depan Rumah Pompa Tambakromo akan dikelola bersama pimpinan daerah setempat.

"Segera dibuat Rencana Anggaran Biaya agar pompa air di Tambakromo bisa berfungsi dan dimanfaatkan secara maksimal sehingga mampu mengairi areal sawah 1.000 hektar yang ada di lokasi pompa," tegas Sudaryono.

Rumah Pompa di Tambakromo pernah menjadi andalan warga setempat dalam memenuhi kebutuhan air sawah tadah hujan mereka di musim kemarau panjang.

Rumah pompa ini dibangun pada 1989 dan mulai beroperasi pada 1992. Namun, 2018, Rumah Pompa Tambakromo berhenti beroperasi karena tingginya biaya operasional.

"Tapi saya berharap dimaksimalkan dahulu pompa yang sudah tersedia. Saya minta dibuatkan Rencana Anggaran Biaya, yang sederhana saja, agar pompa air ini dapat berfungsi dan mengairi lahan sawah," ungkap Sudaryono.

Menurut Sudaryono, program pompanisasi dari Kementan sejauh ini terbukti efektif dalam meningkatkan produksi pangan nasional.

Sehingga, agar lebih maksimal, Kementerian Pertanian saat ini telah membentuk Satgas Pompa yang melibatkan 1.500 pegawai.

Mereka diberi tanggungjawab dalam pengadaan pompa dan perluasan areal tanam di 7.000 Kecamatan se-Indonesia.

"Satgas pompa yang dibentuk bertanggung jawab untuk memastikan pompanya ada, sampai di lokasi dan berfungsi dengan baik. Nantinya, lahan bisa ditingkatkan indeks pertanamannya dalam setahun yang tadinya sekali menjadi dua kali dan dua kali menjadi tiga kali jadi perluasan areal tanaman kita yang tadinya 1.000 hektar bertambah menjadi 2.000 hektar atau 3.000 hektar," ungkap Sudaryono.

Namun, Sudaryono menegaskan Kementan tidak melulu mengandalkan program pompanisasi dalam upaya memenuhi kebutuhan air petani. Tapi juga dengan membangun saluran irigasi baru.

"Total lahan sawah yang memanfaatkan saluran irigasi baru sebesar 27 persen, target pemerintah ke depan akan ditingkatkan hingga mencapai 50 persen sambil membangun irigasi irigasi baru," terang Sudaryono.