Panji Gumilang Dorong Indonesia Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel Agar Tak Tertinggal

Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun
Sumber :
  • YouTube Rezky Maisya Putra

Nasional, VIVAJateng - Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel selalu menjadi topik yang kontroversial dan memicu perdebatan.

Baru-baru ini, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang, melontarkan pandangan mengejutkan dengan mendorong Indonesia membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Dalam sebuah wawancara yang diunggah di YouTube Suara Tapian TV, Panji Gumilang menyebut keras kepala kepada mereka yang menolak Israel tanpa pemikiran rasional.

“Mereka yang menolak Israel itu keras kepala tanpa menggunakan isi kepala,” ujar Panji.

Menurutnya, di era globalisasi seperti sekarang, Indonesia harus berani melangkah maju dan mengakui Israel sebagai pusat perkembangan dunia.

"Sangat lucu, di zaman seperti sekarang, ada negara besar tidak mengakui negara sebagai pusat perkembangan dunia," ungkapnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, pusat perkembangan dunia yang dimaksud adalah bukan Amerika, bukan Inggris, tapi Yerusalem.

Ia merujuk pada bacaan agama-agama seperti Yahudi, Nasrani, dan Islam yang mengarahkan pandangan ke Yerusalem.

Dalam pandangannya, untuk bersaing dengan negara-negara maju, Indonesia perlu membangun hubungan diplomatik dengan Israel dan mengambil manfaat dari posisinya yang sentral.

“Yerusalem itu central, dari bacaan agama-agama yang ada, baik Yahudi, Nasrani, Islam, semua arahnya ke Yerusalem, jadi harus ditempuh (hubungan diplomatik). Itu (Israel) pusatnya, bukan Amerika, bukan Inggris tapi Yerusalem,” ucap Panji.

Geger politik dan konflik yang terjadi di Yerusalem memang seringkali menjadi sorotan dunia internasional.

Panji Gumilang berpendapat bahwa keributan di Yerusalem memiliki dampak yang meluas ke seluruh dunia.

Sampai saat ini, Indonesia masih mempertahankan sikap menolak Israel dengan alasan negara tersebut dianggap sebagai negara penjajah.

Panji Gumilang mengkritik sikap tersebut dan menyoroti negara-negara lain seperti Amerika dan Prancis yang memiliki hubungan erat meskipun terlibat dalam sejarah penjajahan.

Panji Gumilang menegaskan bahwa apabila diberi kesempatan, ia akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel meskipun tidak mewakili Indonesia secara resmi. 

“Kalau saya ada kesempatan, maka saya akan bicara dengan Israel, walaupun tidak mewakili indonesia," kata Panji.

Baginya, ini adalah langkah yang harus diambil oleh seseorang yang berani bersuara.

Panji Gumilang menunjukkan bahwa undang-undang Indonesia tidak memberikan batasan untuk tidak menjalin hubungan dengan negara manapun.

“Tidak ada satu titikpun (Dalam undang-undang 1945) yang memberikan batasan untuk tidak berhubungan dengan negara manapun," tuturnya.

"Tidak ada di situ (Dalam undang-undang 1945) membatasi, harus berhubungan dengan negara yang bertuhan atau larangan untuk berhubungan dengan negara yang tidak memiliki dasar ketuhanan,” pungkasnya.