Cerita Warga Palestina di Gaza Tolak Seruan Evakuasi Israel: Lebih Baik Mati daripada Pergi

Setahun perang Israel vs Hamas di Gaza
Sumber :
  • Antara News

Gaza – Perang Israel vs Hamas yang pecah sejak 7 Oktober 2024 lalu telah membunuh lebih dari 42.000 wargi Gaza. Demi mencegah jatuhnya korban jiwa lagi, tentara Israel baru-baru ini kabarnya memerintahkan warga Palestina di Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahia untuk meninggalkan rumah mereka di Gaza utara dan bergerak ke selatan.

Hamas Konfirmasi Yahya Sinwar Tewas Akibat Serangan Israel, Khaled Meshaal Jadi Pemimpin?

Namun, banyak warga Palestina mengatakan tidak akan meninggalkan rumah mereka setelah dipaksa evakuasi oleh rezim Zionis.

"Lebih baik mati daripada pergi," kata Ibrahim Awda, yang tinggal bersama keluarganya di sebuah tenda di kamp pengungsi Jabalia, kepada Anadolu seperti dikutip dari Antara News, Kamis ((10/10/2024).

Ini Bahasa dengan Penutur Terbanyak di Dunia hingga 1,1 Miliar, Indonesia?

"Tentara pendudukan ini berusaha memaksa kami untuk bermigrasi dan pindah ke selatan setelah satu tahun bertahan di utara dan  kehilangan rumah dan pekerjaan kami," tambah Ibrahim Awda.

Awda, yang kehilangan dua anak dan rumahnya akibat serangan Israel, mengatakan bahwa penduduk Palestina di kamp Jabalia menolak untuk mematuhi perintah evakuasi Israel.

MER-C Indonesia: Perang di Gaza Harus Dihentikan

"Mereka tidak akan meninggalkan rumah mereka di Gaza utara kecuali kami mati," tegas lelaki yang telah berusia 42 tahun itu.

Menurut laporan Anadolu, tentara Israel telah memperketat pengepungan di sekitar Gaza utara dari segala arah, memutus hubungan dengan Kota Gaza.

Halaman Selanjutnya
img_title