Regional Indonesia Timur Raih 4 Proper Emas KLHK Berkat Inovasi Lingkungan dan Sosial
- Ist
Jateng – Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina kembali meraih empat penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), berkat konsistensinya dalam menerapkan upaya berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat rentan di Indonesia Timur.
Penghargaan ini diberikan kepada PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore, PT Pertamina EP Sukowati Field, PT Pertamina EP Donggi Matindok Field, dan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi. Selain itu, PT Pertamina EP Papua Field turut meraih PROPER Hijau dalam kategori 'Beyond Compliance'.
Direktur Regional Indonesia Timur, Muhamad Arifin, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam operasional migas.
"Selain berperan mendukung keberlanjutan pasokan energi melalui operasi dan eksplorasi hulu migas, kami berkomitmen untuk mewujudkan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). Melalui inovasi di bidang lingkungan dan sosial yang telah kami terapkan, kami berharap dapat menjadi bagian untuk mewujudkan keberlanjutan, termasuk berkontribusi pada agenda internasional Sustainable Development Goals (SDGs)," kata Arifin
Salah satu inovasi unggulan adalah 'Eco-Edufarming, yakni program pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna yang diterapkan PHE WMO di Desa Bandangdaja, Kecamatan Tanjungbumi.
Program ini sukses merehabilitasi 6,7 hektare lahan kering, mengoptimalkan 95,8 ton limbah ternak menjadi pupuk organik, serta memanfaatkan 6 ton cocopeat per tahun untuk efisiensi penggunaan air. Bahkan, melalui sistem Machida, budidaya melon dalam program ini menghasilkan lebih dari 20 buah per pohon.
Sementara itu, PT Pertamina EP Sukowati Field menghadirkan inovasi 'Prabu Kresna', yang memperkenalkan metode pertanian organik 'System of Rice Intensification' (SRI) di Desa Rahayu, Tuban.