Misteri Gunung di Jawa Tengah yang Katanya Tak Bisa Dimasuki Sembarangan!
Jateng – Salah satu gunung di Jawa Tengah yang terkenal dengan mistisnya yaitu Gunung Slamet.
Gunung dengan ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, tidak hanya dikenal karena pesona alamnya yang menawan dan tantangan pendakiannya yang ekstrem, tetapi juga karena aura mistis yang menyelubunginya.
Banyak cerita dari warga sekitar dan pendaki yang mempercayai bahwa gunung ini tidak bisa dinaiki sembarangan tanpa persiapan jasmani serta batin yang kuat.
Gunung Slamet terletak di Jawa Tengah yang dikelilingi dengan perbatasan beberapa kabupaten, yaitu Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes.
Gunung yang terkenal dengan sebutan atap Jawa Tengah ini dipercaya sebagai salah satu gunung paling angker di Pulau Jawa. Masyarakat lokal, terutama dari suku Jawa, menganggap gunung ini sebagai tempat bersemayamnya makhluk halus dan roh leluhur.
Merujuk tesis salah satu mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta, Maria Astria Rini tahun 2012 menyebutkan beberapa mitos yang ada di Gunung Slamet.
Tesis berjudul "Mitos Di Gunung Slamet di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karang Reja, Kabupaten Purbalingga" itu menuliskan bahwa masyarakat Dusun Bambangan meyakini bahwa Gunung Slamet dihuni oleh beberapa makhluk halus diantaranya para leluhur yang bernama Mbah Jamur Dipa dan Mbah Rantasari.
Selain itu ada pula pendapat banyak orang bertemu dengan binatang seperti ular besar dan kuda sembrani yang diyakini sebagai jelmaan dari makhluk halus, seperti Nyi Roro Kidul di puncak Gunung Slamet.
Banyak warga yang menyarankan agar setiap pendaki melakukan "permisi" sebelum memulai pendakian.
Sampai saat ini pun banyak ritual yang masih terus dilakukan di sana. Salah satunya tradisi ruwat bumi yang dilakukan setiap bulan Muharam dan Suro.
Asal-usul Gunung Slamet
Banyak versi jika menceritakan tentang asal usul Gunung Slamet. Ada yang berpendapat bahwa Gunung Slamet ditemukan oleh Syekh Maulana Maghribi, seorang ulama dan penyebar agama Islam dari negeri Rum-Turki.
Konon, Syekh Maulana mendengar suara gaib yang menganjurkannya pergi ke arah barat untuk menyembuhkan penyakit kulitnya. Ia pun kemudian menemukan pancuran air panas yang memiliki tujuh pancuran. Setelah mandi di sana sakitnya sembuh dan kemudian menamakan gunung tersebut dengan sebutan selamat atau slamet.
Cerita lain menyebutkan konon Gunung Slamet pernah dipotong puncaknya oleh Semar, sang mahluk mitologi terkenal di Jawa.
Alasannya ada seekor monyet yang mengambil bintang dengan mendaki Gunung Slamet. Tindakan monyet itu membuat kahyangan dan bumi menjadi gelap gulita.
Dewa pun marah dan mengutus Semar memotong gunung tersebut agar ujungnya tidak mencapai kahyangan dan monyet tidak bisa lagi mencuri bintang. Potongan gunung konon menjadi Gunung Ciremai dan sisanya menjadi Gunung Slamet.