Aitana Lopez, Influencer Cantik dan Seksi Ciptaan AI Sukses Raup Puluhan Juta per Bulan
- IG Fit_aitana
Jateng – Seorang model dan influencer bernama Aitana Lopez telah meraih perhatian besar di media sosial, menghasilkan ribuan dolar atau puluhan juta rupiah per bulan melalui kerja sama erdosement dengan berbagai merek dan sponsor.
Namun, Aitana bukanlah manusia nyata—dia adalah persona virtual yang diciptakan menggunakan kecerdasan buatan (AI) oleh sebuah studio kreatif di Barcelona.
Dilansir BBC, Aitana diluncurkan setahun lalu dan kini memiliki lebih dari 330.000 pengikut di Instagram, menjadikannya salah satu inflencer AI paling populer.
Dengan karakteristik perempuan muda berusia 20-an, rambut merah muda cerah, dan gaya hidup yang mempromosikan kebugaran, Aitana menggambarkan standar kecantikan yang sempurna.
Meski menarik perhatian, kehadiran Aitana menimbulkan kekhawatiran. Beberapa pihak mempertanyakan dampak negatifnya terhadap perempuan muda, terutama karena ia sering mempromosikan merek-merek olahraga dan nutrisi.
Kritikus menganggap bahwa sosok seperti Aitana dapat menetapkan standar kecantikan yang tidak realistis, meskipun ia hanyalah hasil dari teknologi generatif.
"Aitana tidak nyata, namun ia menciptakan ilusi gaya hidup sempurna yang bisa memengaruhi persepsi perempuan muda," ujar Danae Mercer, seorang aktivis yang mengkampanyekan penerimaan tubuh.
Mercer menambahkan bahwa banyak orang, terutama remaja, mungkin tidak menyadari bahwa sosok seperti Aitana adalah hasil kreasi digital.
Proses Penciptaan Influencer Virtual
Aitana diciptakan oleh Clueless Agency, sebuah studio yang menggunakan AI generatif untuk menghasilkan model virtual. Dalam sebuah pemotretan di studio mereka, desainer menunjukkan bagaimana Aitana dibuat dengan menggantikan sosok manusia nyata menggunakan teknologi AI.
Menurut Sofia Novales dari Clueless Agency, proses ini melibatkan manipulasi cahaya dan bayangan untuk membuat gambar terlihat nyata. Dengan hanya beberapa klik, program AI dapat menghasilkan puluhan gambar Aitana dalam berbagai pose dan pakaian.
"Kami mencoba membuatnya semirip mungkin dengan influencer manusia, mulai dari foto hingga caption yang menggambarkan gaya hidup glamor," kata Sofia.
Namun, Clueless Agency mengakui bahwa akun Aitana diberi label sebagai kreasi AI sesuai dengan kebijakan Instagram, meskipun label tersebut tidak selalu muncul di setiap unggahan.
Saat ditanya mengenai etika di balik konten Aitana, seperti menampilkan tubuh langsing dengan narasi berolahraga dan menjaga pola makan, Clueless Agency membela diri.
"Tidak ada bedanya dengan influencer manusia yang menggunakan filter atau teknik airbrushing. Ini adalah praktik umum di media sosial," ujar Sofia.
Namun, kritik terus bermunculan. Beberapa menganggap bahwa model virtual seperti Aitana memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan citra tubuh yang tidak realistis, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental para pengikutnya.
Meningkatnya Tren Influencer AI
Sejak teknologi AI generatif berkembang pesat, banyak model virtual lainnya bermunculan di media sosial. Sebagian besar model ini dirancang untuk audiens laki-laki, sering kali menggunakan citra perempuan yang sangat seksual.
Clueless Agency menyatakan sedang bereksperimen menciptakan model AI yang lebih beragam. Namun, mereka mengakui bahwa model-model tersebut kurang diminati oleh klien dan penggemar, menunjukkan adanya bias dalam preferensi audiens.
Kehadiran influencer virtual seperti Aitana membuka diskusi baru tentang batasan etika dalam penggunaan teknologi AI di industri kreatif, serta dampaknya pada masyarakat.