Uniknya Pasar Kramat Jumat Pahing di Magelang, Cuma Ada Setiap 35 Hari Sekali
- (DiskominfoJtg)
Setiap hari, Sariyati mengaku bisa menghabiskan sekitar 2,5 kilogram bubur. Selain itu, kuliner khas lain yang patut dicoba adalah ketupat. Ada pula jajanan jadul lain seperti ketan kinco, tiwul, wajik, jadah, dan lain-lain.
Sariyati mengatakan, Pasar Kramat dibuka mulai pukul 05.00 WIB sampai 10.00 WIB. Namun, masa ramainya antara pukul 06.00 WIB hingga 07.30 WIB. Di hari lain, Sariyati biasanya berjualan bumbu di Pasar Japunan.
“Setiap Jumat Pahing, saya berjualan di sini. Tapi, sekarang pasarnya memang sudah tidak seramai dulu. Yang jualan juga semakin berkurang, begitu pun pengunjungnya,” beber Sariyati.
Warga Desa Banyubiru, Dukun, Dila Eka mengaku, datang ke Pasar Kramat untuk melaksanakan nazar. Sebelumnya, ingin mendapatkan jodoh sesegera mungkin, dan akan berkunjung ke Pasar Kramat ketika sudah menemukan calon suami.
“Nazarnya, kalau sudah didekatkan dengan jodoh, saya mau ke sini. Alhamdulillah sudah ada, terus ke sini lagi, minta disegerakan. Tadi, saya bertemu sama mbah-mbah di petilasan, terus didoain,” ujar Dila.
Setelah mendapatkan doa, Dila lantas memberikan uang seikhlasnya kepada simbah yang diyakini sebagai juru kunci. Selain itu, pengunjung juga bisa menabur uang logam di depannya. Namun, memberikan uang dan menabur uang logam itu tidak bersifat wajib, tergantung pribadi masing-masing.
Kemudian, lanjut dia, pengunjung bisa menikmati makanan yang dijual oleh para pedagang di Pasar Kramat, seperti bubur opor dan kupat. Menurutnya, ritual semacam itu merupakan suatu kepercayaan dari warga.