Ratusan Hektare Sawah di Sragen Terendam Banjir, Petani Cemas Terancam Gagal Panen

Banjir di area persawahan Sragen
Sumber :
  • Xinhua

Jateng – Hujan deras yang terjadi sejak Senin, 20 Januari 2025, menyebabkan banjir di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, hingga menggenangi ratusan hektare sawah di 17 desa. Banjir terjadi akibat luapan anak Sungai Bengawan Solo.

Mentan Amran dan Kapolri Sigit Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar di 19 Provinsi

Tak tanggung-tanggung, banjir ini telah menggenangi 538 hektare sawah, memicu kekhawatiran besar di kalangan petani.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Sragen, Eka Rini Mumpuni Titi Lestari, mengungkapkan bahwa sawah-sawah tersebut berada di tujuh kecamatan, termasuk Sragen Kota, Sidoharjo, Tanon, Sukodono, Sambungmacan, Ngrampal, dan Jenar.

Rel Kereta Terendam Banjir di Grobogan, Dua Perjalanan KA Dibatalkan

"Tanaman padi yang terendam berada di usia kritis, yakni 40-97 hari setelah tanam. Jika air terus menggenang hingga 3-4 hari, risiko puso tak bisa dihindari," ujar Eka Rini, Rabu, 22 Januari 2025.

Banjir ini diperkirakan terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak awal pekan. Walau saat ini ketinggian air mulai surut, banyak petani sudah dihantui kecemasan akan nasib panen mereka.

Ribuan Rumah di 5 Kecamatan Brebes Terendam Banjir, Satu Warga Meninggal Dunia

"Gagal tanam itu ancaman nyata. Kalau air terus menggenang, padi pasti busuk," tambahnya.

Lebih tragis lagi, meski bencana ini telah memukul keras perekonomian petani, hingga kini belum ada bantuan sosial yang diberikan. "Bantuan seperti bibit atau lainnya belum ada. Tapi jika nanti ada program, tentu akan kami prioritaskan," katanya

Bencana banjir yang melumpuhkan ini seolah menjadi pukulan telak bagi para petani Sragen yang baru memulai musim tanam pertama sejak Oktober lalu. 

Sementara itu, para petani hanya bisa berharap pada kemurahan alam dan perhatian pemerintah untuk menyelamatkan hasil jerih payah mereka dari gagal panen. 

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen menyebut total 6 kecamatan dan 946 jiwa yang terdampak banjir. Kepala Pelaksana BPBD Sragen, Triyono Putro mengatakan bahwa banjir mulai terjadi pada Senin sekitar pukul 20.00 WIB. 

Banjir terparah di Sragen Berdasarkan laporan, terjadi di Kecamatan Sukodono, Tanon, Sambungmacan, Sidoharjo, Sragen, dan Jenar. Total ada sekitar 243 rumah yang terendam, 2 unit masjid terdampak, dan lebih dari 10 hektar sawah tergenang. 

Banjir ini menyebabkan sekitar 309 Kepala Keluarga (KK) atau setara dengan 946 jiwa terdampak.