Apresiasi Program Speling, Sarif Minta Masyarakat Jaga Kesehatan

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah
Sumber :
  • Istimewa

Jateng – Program Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang diluncurkan pemerintah provinsi Jawa Tengah diharapkan tidak sekadar bersifat kuratif. Lebih dari itu juga bisa diseleraskan dengan berbagai upaya preventif.

Ramah Lingkungan, Ahmad Luthfi Luncurkan Bahan Bakar Pertamax Green 95

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengaku mengapresiasi program ini. Sebab layanan ini bisa menjangkau masyarakat yang tinggal di perdesaan, dan melibatkan dokter spesialis.

"Namun harapan kami, kuratif ini bisa dinaikkan dengan melakukan hal-hal yang preventif, seperti bagaimana pola hidup sehat, atau hal-hal yang menyebabkan stunting," ungkapnya, Kamis (5/6).

LHKP Muhammadiyah Jateng Rilis Survei 100 Hari Luthfi-Yasin, Ini Hasilnya

Pepatah, jelas Sarif, mencegah lebih baik daripada mengobati. Artinya, menjaga dan mencegah sesuatu yang buruk terjadi akan lebih baik daripada menanggulangi masalah setelah terjadi.

"Ini penting bagi masyarakat, karena ini menjadi salah satu edukasi yang perlu diberikan kepada masyarakat. Sehingga juga akan tumbuh perubahan paradigma dalam menjaga kesehatan di masyarakat," jelas politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Pemprov Jateng Siapkan Bonus untuk Juara STQH Nasional 2025 asal Jawa Tengah

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah

Photo :
  • Istimewa

Sarif menegaskan, merawat kesehatan itu sangat penting dan tidak harus mengeluarkan biaya banyak jika saja masyarakat mau melakukan tindakan preventif atau pencegahan.

"Kita mengapresiai program ini, namun tentu bisa ditingkatkan lagi dengan adanya program-program preventif tadi," terangnya.

Setidaknya ada 5 layanan kesehatan gratis yang diberikan melalui program Speling, yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan pemeriksaan kehamilan.

Menurut Sarif, khusus kasus TBC juga harus mendapat prioritas. Sebab hal ini linier dengan program Presiden RI, yang ingin menekan penyebaran penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia.

Harus diakui, lanjut Sarif, untuk menangani TBC, langkah pertama adalah menemukan penderitanya terlebih dahulu dan mengobatinya. Setelahnya melakukan pelacakan kepada orang terdekat penderita.

"Namun dalam kegiatan ini, juga bisa disisipkan pesan-pesan bagaimana agar masyarakat tidak terkena TBC, dan sebagainya," tutupnya.