Suka Merasa Sedih Saat Hujan? Ini Alasannya

Ilustrasi hujan
Sumber :
  • Pixabay

Jateng – Psikolog klinis dari Universitas Indonesia A. Kasandra Putranto mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak buruk dari perasaan sedih yang terjadi secara berulang saat musim hujan tiba.

Waspada Cuaca Esktrem di Sejumlah Wilayah Jateng pada 18-20 November, Kata BMKG

Perasaan sedih atau depresi yang muncul saat hujan atau cuaca buruk dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang, terutama jika perasaan tersebut sering terjadi atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” kata Kasandra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (18/11/2024).

Kasandra menuturkan perasaan sedih yang sering timbul saat musim hujan dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang. Dampak pertama yang dapat dirasakan adalah meningkatnya risiko terkena depresi.

BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jateng pada Akhir Pekan, Waspada Banjir dan Tanah Longsor

Jika seseorang sering merasa sedih saat hujan, ini bisa menjadi tanda awal dari gangguan depresi. Rasa sedih yang berkepanjangan dapat mengarah pada gangguan afektif musiman (Seasonal Affective Disorder, SAD) atau depresi mayor.

Dampak lainnya adalah timbulnya rasa cemas akibat perasaan negatif yang sering muncul. Ketidakpastian dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh cuaca, dapat meningkatkan perasaan cemas.

Cek di Sini Daftar Wilayah Jawa Tengah yang Berpotensi Cuaca ekstrem 11-13 November 2024, Waspada!

Selanjutnya, ketika hujan datang dan membatasi seluruh orang beraktivitas di luar ruangan, ada potensi individu mungkin menjadi lebih terisolasi.

Isolasi sosial dapat memperburuk perasaan kesepian dan meningkatkan risiko masalah kesehatan mental,” kata Kasandra.

Rasa sedih yang berkepanjangan pun dapat mengurangi motivasi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk pekerjaan, hobi, dan interaksi sosial.

Kasandra menyarankan jika perasaan tersebut berlangsung dalam waktu yang lama, individu bisa segera melakukan konsultasi dan menghubungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan dukungan dan terapi yang tepat.

Lakukan juga terapi cahaya untuk membantu mengurangi gejala depresi bagi individu yang mengalami gangguan afektif musiman.

Di sisi lain, olahraga dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi. Individu juga bisa mencari dukungan dari teman dan keluarga untuk mengurangi perasaan isolasi.

“Langkah terakhir adalah melakukan teknik seperti meditasi dan yoga yang dapat membantu mengelola stres dan meningkatkan kesehatan mental,” ucap Kasandra.