Brigjen Krisno Tanggapi Soal Teddy Minahasa Sebut Polisi Sisihkan Narkoba untuk Dikonsumsi

Teddy Minahasa saat di persidangan
Sumber :
  • screenshot layar - youtube viva

Jateng – Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Krisno Halomoan Siregarn-krisno menanggapi pernyataan mantan Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa soal kebiasaan oknum polisi menyisihkan narkoba untuk dikonsumsi sendiri. 

Polisi Bentrok dengan Suporter PSIS yang Nekat Datang ke Bandung

“Itu tanya lagi ke Pak Teddy. Maksudnya dari aspek saya adalah kita membuat SOP, ya,” kata Krisno di Mabes Polri pada Senin, 20 Maret 2023, dikutip dari Viva.co.id. 

Menurut Krisno, soal pengamanan barang bukti narkoba itu harus diketahui oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Artinya, menurut Krisno, semuanya harus transparan. 

Anak SMP Jadi Korban Bullying Temannya di Blora, Dipukul dan Diminta Uang Rokok

“SOP pengelolaan barang bukti itu jelas sekali, tanda tangan Pak Kapolri. Transparansi mulai penyitaan di lapangan, storage di gudang, keluar seperti ini, pelibatan Propam, para pihak, itu transparan sekali. Nah, kalau Pak Teddy menggunakan ucapan itu, maka tanya Pak Teddy,” lanjutnya. 

Sebelumnya, Teddy Minahasa mengakui mengirim pesan WhatsApp kepada AKBP Dody Prawiranegara dalam persidangan soal meminta menukar barang bukti sabu dengan tawas. 

Diduga Kelelahan Amankan Pemilu, Anggota Polrestabes Semarang Ini Meninggal Dunia

Namun, sebelumnya, Teddy membantah menukar sabu dengan tawas. Melainkan merujuk pada salah satu daerag di Mojokerto, Jawa Timur. Teddy mengakui bahwa pesan tersebut diketik oleh dia sendiri dalam persidangan pada Kamis, 16 Maret 2023 lalu. 

"Benar Yang Mulia. Namun, maksudnya bukan suatu perintah untuk menyisihkan sebagian BB dengan, itu mungkin saya typo (salah ketik). Tapi maksud saya itu tawas. Saya sendiri tidak terlalu hafal tulisannya," jelas Teddy dalam persidangan. 

Teddy beralasan, pesan itu adalah sebuah ujian untuk Dody. Teddy ingin menguji Dody yang menjabat sebagai Kapolres Bukittingi. 

Teddy juga memberi alasan karena adanya kejanggalan dalam perhitungan (barbuk sabu) yang menjadi latar belakang ia menguji Dody. Ia ingin memastikan apakah anak buahnya tersebut bermain-main atau tidak. 

Teddy menyebut ujian itu ia berikan karena ia sering mendapat laporan ada oknum polisi yang menyisihkan barbuk narkoba untuk dikonsumsi secara rpibadi. 

"Karena fakta di lapangan saya juga sering mendapatkan bahkan anggota saya sendiri, setiap ada penangkapan dia sisihkan sebagian untuk dia isap-isap sendiri, demikian latar belakangnya Yang Mulia," jelas Teddy.

Teddy juga berdalih bahwa pesannya untuk Dody sebagai sebuah pengingat untuk tak mengganti barang bukti. 

"Itu adalah semacam satire, narasi agar saudara Dody tidak melaksanakan seperti itu," ujar Teddy.