Al-Zaytun Bikin Kontroversi Lagi! Panji Gumilang : Mekkah Hanya Tempat Ibadah, Indonesia Tanah Suci

Panji Gumilang, Pimpinan Ponpes Al-Zaytun
Sumber :
  • YouTube Rezky Maisya Putra

VIVAJateng, Nasional - Ponpes Al-Zaytun telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat karena menuai beberapa kontroversi.

Kisah Pilu Santri yang Minta Pulang Sebelum Meninggal dengan Tubuh Penuh Luka

Baru-baru ini, video pidato Panji Gumilang tentang kekudusan tanah Indonesia telah beredar luas.

Dia bahkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengubah liriknya menjadi Indonesia tanah yang suci. Dengan penuh semangat, dia mengajukan seruan agar Indonesia dianggap sebagai tanah yang suci.

Santri Assal Banyuwangi Tewas di Ponpes Kediri, Keluarga Temukan Tubuh Penuh Luka dan Memar

Pemimpin Ponpes Al-Zaytun Indramayu itu mengungkapkan kepada para pendengarnya bahwa mereka tidak perlu pergi jauh ke Tanah Suci Mekkah untuk mencapai kesucian, karena tanah Indonesia juga dianggap suci.

Pernyataannya itu pun langsung menuai perhatian publik dan menjadi topik hangat di media sosial.

Ikut Shalat Istisqa di Ponpes Al Mukmin Ngruki, Abu Bakar Baasyir Minta Pemerintah Hentikan Maksiat

“Nggak usah mau mati di tanah suci yang jauh, di Indonesia juga mati suci,” ucap Syekh Panji Gumilang, dikutip dari kanal YouTube Rezky Maisya Putra.

Ia menyatakan bahwa pandangannya tentang Indonesia sebagai tanah suci didasarkan pada lirik ketiga dari lagu Indonesia Raya.

Namun, kontroversi semakin membesar ketika ia mengeluarkan pernyataan yang meragukan kepercayaan pada hadis Nabi Muhammad SAW.

Panji Gumilang juga menambahkan bahwa banyak orang Indonesia yang tidak menyadari bahwa Indonesia adalah tanah suci karena mereka tidak pernah membaca lirik lagu kebangsaannya secara utuh.

Ia mengutip lirik lagu Indonesia Raya yang menyebutkan "Tanah Tumpah Darahku."

"Tanah tumpah darahku itu artinya tanah suci. Kalau kamu tidak tahu itu artinya kamu tidak membaca lagu kebangsaanmu," tegas Panji.

Panji Gumilang juga mengomentari tentang biaya perjalanan haji dan umrah ke Mekkah dan Madinah yang mencapai sekitar Rp35 juta.

Ia berpendapat bahwa perjalanan semacam itu tidak perlu dilakukan karena menurutnya tanah suci sudah ada di Indonesia.

"Ke Mekkah atau Madinah harus bayar 35 juta lebih. Itu bukan tanah suci, itu hanya tempat beribadah," ucap Panji.