Tingkatkan Produksi Beras, Wamentan Dorong Perluasan Areal Tanam
- Istimewa
Jateng – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggenjot pertumbuhan produksi beras demi memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menurut Sudaryono, percepatan dan akselerasi produksi beras mendesak dilakukan agar Indonesia mampu mewujudkan swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.
”Kita menyamakan persepsi, memberi arahan terkait tujuan kita dalam rangka untuk peningkatan produksi pangan beras kita, yaitu, dengan penambahan areal tanam. Dengan kita ingin punya beras banyak, maka panennya harus lebih banyak. Caranya bagaimana? Nanamnya harus lebih banyak. Ini lagi kita push,” kata Sudaryono saat menghadiri Rapat Penambahan Areal Tanam (PAT), Pompanisasi dan Pembinaan Penyuluh Pertanian di Gedung Balai Prajurit, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 5 Agustus 2024.
Sudaryono mengungkap salah satu melakukan penambahan areal tanam, yakni, dengan mengoptimalkan bantuan pompa yang sudah dibagikan pemerintah kepada petani.
”Kita sudah membagi pompa, pompanya harus termanfaatkan, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin ke petani-petani kita di lapangan, sehingga produktivitasnya nanti akan bertambah. Perlahan-lahan yang tadinya termanfaatkannya kurang maksimal, kita maksimalkan,” ujar Sudaryono.
Sudaryono menambahkan Provinsi Jatim saat ini berada di urutan ke-11 dalam upaya penambahan areal tanam.
Sudaryono mendorong Provinsi Jatim mampu meningkatkan indeks pertanaman, dari dalam satu tahun satu kali tanam, menjadi dua kali tanam atau dari yang sudah dua kali tanam dalam satu tahun bisa menjadi tiga kali tanam.
”Insya Allah Jawa Timur tetap dan bisa menjadi lumbung pangan utama nomor satu di Indonesia. Kita juga lagi push ke produksi-produksi lain, supaya produktivitasnya naik semua. Tujuannya supaya kita swasembada beras, swasembada pangan, kita tidak import lagi,” tegas Sudaryono.
Penambahan areal tanam menjadi program Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas padi melalui tiga strategi, yaitu, optimalisasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo.
“Harusnya setelah pertemuan ini, kita harapkan Jawa Timur bisa menduduki paling tidak lima besar. Karena memang ini adalah wilayah besar, awilayah prioritas untuk produksi beras, padi, dan lain-lain,” pungkasnya.*